- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 16 Desember 2024 | 10:42 WIB
: Pj Bupati Aceh Jaya, Nurdin, menyerahkan bantuan aslureti kepada masyarakat lansia di Kecamatan Jaya. (Foto: dok. Humas Pemkab Aceh Jaya/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Senin, 16 Desember 2024 | 19:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 106
Banda Aceh, InfoPublik - Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat umur harapan hidup (UHH) penduduk Aceh pada 2024 mencapai 73,20 tahun, meningkat 0,14 tahun dibandingkan 2023 yang hanya sekitar 73,06 tahun.
"Angka ini mencerminkan usia rata-rata yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang lahir pada tahun 2024," kata Ketua Tim Neraca BPS Aceh, Meita Jumiartanti, dari rilis laman BPS Aceh, Minggu (15/12/2024).
Artinya, kata dia, bayi yang lahir tahun ini memiliki harapan hidup rata-rata hingga 73,2 tahun. Setiap tahun, angka itu bakal berubah seiring dengan adanya proyeksi demografi dan perkembangan indikator kesehatan.
Berdasarkan wilayah, angka harapan hidup tertinggi di Aceh tercatat di Banda Aceh dengan rata-rata 75,25 tahun, sementara yang terendah di Kabupaten Simeulue dengan 69,68 tahun.
"Perbedaan tersebut dipengaruhi berbagai faktor, termasuk akses terhadap fasilitas kesehatan, kualitas gizi, serta tingkat pendidikan masyarakat," ujarnya.
Meita menyebutkan, selama periode 2020-2024, UHH Aceh mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,17 persen per tahun. Pada 2020, tercatat sebesar 72,69 tahun, kemudian pada 2021 meningkat menjadi 72,71 tahun, pada 2022 menjadi 72,92 tahun, lalu 73,06 tahun pada 2023, hingga mencapai 73,20 tahun untuk 2024.
"Peningkatan ini menggambarkan perbaikan derajat kesehatan masyarakat Aceh. Faktor pendukungnya meliputi peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, gizi lebih baik selama 1.000 hari pertama kehidupan diikuti pemberian ASI dan makanan pendamping ASI yang lebih baik," katanya.
Selain itu, kata dia, meningkatnya umur harapan hidup penduduk Aceh juga diiringi angka kesakitan (morbiditas) yang menurun,. Sebab, berdasarkan data Susenas 2023, angka kesakitan penduduk Aceh mencapai 14,51 persen, turun dari 19,44 persen pada tahun sebelumnya.
"Berdasarkan data tersebut, beberapa penyakit yang umum diderita masyarakat Aceh meliputi panas, batuk, pilek, asma atau napas sesak, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi, campak menurun," tutur Meita. (mc aceh/01)