BNPB Siapkan Tenda Khusus untuk Pengungsi Rentan Pasca-Erupsi Lewotobi

: Pemisahan tenda pengungsi erupsi gunung Lewotobi laki-laki di posko Pengungsi Konga dan Lewolaga Rabu (13/11/2024). Tenda berwarna putih dikhususkan bagi pengungsi kaum rentan/ dok. BNPB


Oleh Jhon Rico, Rabu, 13 November 2024 | 22:39 WIB - Redaktur: Untung S - 207


Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya meningkatkan kualitas penanganan pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah membangun tenda khusus bagi pengungsi yang termasuk kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil, disabilitas, dan anak-anak.

Lokasi tenda tersebut berada di posko pengungsian Konga dengan jumlah delapan tenda. Rinciannya, enam tenda dikhususkan untuk ibu hamil dan lansia, dengan setiap tenda dilengkapi dengan 4 velbed, 2 matras, satu kasur lipat, serta 2 tenda kesehatan, masing-masing berisi 4 velbed. Sementara itu, di Lewolaga, terdapat dua tenda untuk ibu hamil dan satu tenda untuk ibu menyusui.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, yang ditugaskan untuk mengkoordinasikan penanganan bencana di Kabupaten Flores Timur, menyatakan bahwa petugas telah memastikan seluruh kebutuhan pengungsi di pos-pos tersebut dapat terpenuhi dengan baik.

"Semua pos melakukan tugas dengan baik, terutama dalam memastikan kebutuhan pengungsi dapat terpenuhi dengan baik. Pembangunan tenda-tenda untuk kaum rentan dan lansia bertujuan untuk memastikan bahwa setiap kelompok rentan mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik dari segi kesehatan, nutrisi, maupun perlindungan psikososial, agar pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat," kata Lukmansyah dalam keterangannya, Rabu (13/11/2024).

Sebelumnya, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming, memberikan arahan di kantor BNPB untuk membedakan lokasi pengungsian berdasarkan kategori spesifik, seperti umum, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak, guna memastikan pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat sasaran.

Pemerintah daerah, bersama berbagai instansi dan organisasi, segera melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terdampak. Evakuasi dilakukan secara cepat menuju beberapa titik pengungsian, yang mayoritas berada di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, serta beberapa desa di Kabupaten Sikka.

Berdasarkan laporan yang diterima BNPB pada Selasa (12/11/2024), sebanyak 13.116 jiwa mengungsi di 8 titik lokasi. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Kecamatan Titehena: 1.845 KK / 6.826 jiwa
  • Kecamatan Wulanggitang: 473 KK / 1.500 jiwa
  • Kecamatan Ilebuira: 126 jiwa
  • Kecamatan Demon Pagong: 57 KK / 309 jiwa
  • Kecamatan Larantuka: 76 KK / 716 jiwa
  • Kecamatan Ile Mandiri & Lewolema: 36 KK / 177 jiwa
  • Pulau Adonara: 11 KK / 41 jiwa
  • Kabupaten Sikka: 881 KK / 3.421 jiwa

Dengan adanya tenda dan pengelolaan yang terkoordinasi dengan baik, diharapkan para pengungsi dapat memperoleh pelayanan yang optimal dan kebutuhan dasar mereka dapat segera terpenuhi, terutama bagi kelompok yang paling rentan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 13 November 2024 | 22:37 WIB
Banjir di Sijunjung Surut, BNPB Pastikan tak Ada Korban Jiwa
  • Oleh Jhon Rico
  • Rabu, 13 November 2024 | 20:51 WIB
Banjir Sijunjung Surut: 651 Rumah Warga Terdampak, Ini Upaya Pemulihan
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 14 November 2024 | 04:18 WIB
BNPB Berikan Hibah Rp31 Miliar untuk Penanganan Bencana di Pulau Morotai
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 13 November 2024 | 04:57 WIB
Universal Health Coverage Meningkat, Pelayanan Kesehatan di Maluku Tenggara Semakin Baik