- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Kamis, 19 Desember 2024 | 17:48 WIB
: Kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Nasional (PRO PN) Desa, Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), dan Pasar Aman Tahun 2024, yang digelar Jumat (13/12/2024), di aula pertemuan Hotel Diana, Banda Aceh. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 14 Desember 2024 | 09:40 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 138
Banda Aceh, InfoPublik – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh), Yudi Noviandi, secara resmi membuka kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Prioritas Nasional (PRO PN) Desa, Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), dan Pasar Aman Tahun 2024. Acara ini berlangsung pada Jumat (13/12/2024), di aula pertemuan Hotel Diana, Banda Aceh, dengan dihadiri oleh 57 peserta. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mewujudkan keamanan pangan.
Hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Kantor Kementerian Agama, puskesmas, serta kepala sekolah dan guru dari tingkat SD/MIN, SMP/MTsN, hingga SMA/SMK/MAN.
Selain itu, kader keamanan pangan dari desa, sekolah, dan pasar yang menjadi lokasi intervensi program di tahun 2024 juga turut hadir. Mereka berasal dari empat kabupaten/kota, yaitu Kota Subulussalam, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue.
Dalam kata sambutannya, Yudi menekankan pentingnya pelaksanaan Monev di tingkat daerah. “Monev ini perlu dilakukan agar setiap daerah dapat mengetahui kemajuan, capaian target, serta kendala pada pelaksanaan program. Hasil dari Monev ini diharapkan menjadi acuan bagi daerah dalam memperbaiki dan melanjutkan program Desa PJAS dan Pasar Aman di tahun berikutnya,” ujar Yudi.
Yudi juga menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan yang hadir. “Terima kasih kepada Kepala Dinas DP3AKB, Kepala Kantor Kemenag, dan Kepala Puskesmas yang telah hadir dan mendukung upaya bersama dalam mewujudkan keamanan pangan. Semoga masyarakat terbebas dari pangan yang mengandung bahan berbahaya atau berisiko bagi kesehatan,” imbuhnya.
Salah satu momen inspiratif dalam kegiatan ini adalah paparan dari Nurul Fajri, Kader PJAS MIN 36 Kabupaten Aceh Besar. Ia membagikan success story sebagai peraih juara kedua Lomba Sekolah dengan PJAS Aman Tingkat Nasional. Nurul mengungkapkan salah satu inovasi yang membawa mereka meraih penghargaan tersebut adalah program literasi kerja sama dengan Pilar Pusaka.
“Kami membuat buku berjudul Jajanan Sehat di Sekolah yang ditulis oleh siswa-siswi MIN 36,” tuturnya.
Ketua Tim Bidang Informasi dan Komunikasi BPOM Aceh, Endang Yuliawati, yang juga merupakan penanggung jawab PRO PN Tahun 2024, turut memberikan paparan mengenai hasil Monev.
“Secara umum, program berjalan dengan baik meskipun ada beberapa kendala yang memengaruhi hasil. Kami berharap melalui kader keamanan pangan dan komunitas, program ini dapat terus diterapkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Endang.
Kegiatan ditutup dengan sesi pemaparan rencana aksi dari masing-masing kader keamanan pangan desa. Mereka menyampaikan rencana kegiatan keamanan pangan mandiri untuk tahun 2025. Diskusi yang interaktif dan tanya jawab yang berlangsung menunjukkan antusiasme tinggi dari para peserta.
Melalui kegiatan ini, diharapkan setiap desa, sekolah, dan pasar dapat menjadikan hasil Monev sebagai acuan untuk meningkatkan program keamanan pangan mandiri. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan motivasi bagi peserta untuk berpartisipasi dalam lomba desa, sekolah, dan pasar aman tahun 2025 serta mereplikasi program di berbagai kabupaten/kota lainnya di masa mendatang. (Mc aceh/02r)