Menurunkan Pengangguran Terbuka Butuh Kolaborasi Semua Pihak

: Focus Group Discussion (FGD) Solusi Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten di Aula Sekretariat Daerah Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (12/12/2024). Gambar oleh Biro Adpimpro Setda Provinsi Banten


Oleh MC PROV BANTEN, Sabtu, 14 Desember 2024 | 20:16 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 124


Banten, InfoPublik - Penanganan pengangguran terbuka diperlukan kolaborasi semua pihak. Hal itu mengemuka dalam ‘Focus Group Discussion (FGD) Solusi Menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Banten’ di Aula Sekretariat Daerah Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis 12 Desember 2024.

Staf Ahli Gubernur Banten Agus Setiawan mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Banten dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Tren penurunan cukup signifikan, terutama antara 2023 dan 2024, di mana penurunan mencapai hampir satu persen. Sementara secara nasional, penurunan hanya 0,41 persen. Penurunan di Provinsi Banten dua kali lebih tinggi daripada penurunan nasional.

“Alhamdulillah, pada tahun ini kita berada di urutan kedua setelah Jawa Barat. Namun, jika kita telusuri, penurunan pengangguran di Banten sebenarnya cukup signifikan,” ujarnya.

Menurut Agus, jika diperhatikan, setelah 2021 hingga 2024, tren pengangguran di Provinsi Banten terus menurun dari 8,9 persen turun menjadi 8,09 persen, kemudian turun lagi menjadi 7,5 persen, dan yang terakhir menjadi 6,8 persen. 

“Ke depan, kita akan mencari solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran ini dengan menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan kompetensi. Ada beberapa sektor yang berpotensi menyerap tenaga kerja, seperti pariwisata, pertanian, dan UMKM,” ungkapnya.

Provinsi Banten lanjut dia, akan merumuskan kompetensi yang dibutuhkan di sektor-sektor itu dan mengintegrasikannya dengan pendidikan di SMK. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) akan mengomandoi dan menyatukan semua pihak untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja, serta merumuskan arah pelatihan-pelatihan BLK yang sesuai.

Selain itu, Provinsi Banten juga melibatkan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Akademisi, dan BPS. “Intinya pentahelix. Kita harus bekerja sama agar upaya menurunkan tingkat pengangguran yang selama ini dikenal tinggi bisa berhasil,” sambung Agus.

Selanjutnya Agus mengajak semua pihak untuk berpikir positif terkait kondisi yang ada. Misalnya terkait dengan bonus demografi, harus disikapi bersama bahwa ini merupakan peluang dan tantangan untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan.

Semua pihak memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) agar berkompeten dalam memasuki lapangan pekerjaan maupun peluang usaha. Untuk itu kata Agus, akan melangsungkan kumpul bersama di Disnaker untuk merumuskan langkah-langkah yang dapat mengkolaborasikan semua pihak, sehingga masyarakat bisa terserap di lapangan pekerjaan maupun peluang usaha.

FGD dipandu oleh Staf Ahli Gubernur Banten Agus Setiawan dengan narasumber Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Darmawansyah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta Tubagus Ismail, Ahli Statistik BPS Provinsi Banten Nurina Paramitasari, serta Kepala Bidang Disnakertrans Provinsi Banten Yuni Stiasari. (Mills/MC Prov Banten)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 19:14 WIB
Hakordia 2024, Inspektorat Provinsi dan ForPAK Banten Raih Penghargaan dari KPK
  • Oleh MC PROV BANTEN
  • Rabu, 27 November 2024 | 20:36 WIB
Sebanyak 536 WBP Lapas Kelas IIA Serang Gunakan Hak Pilihnya