- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 12 Desember 2024 | 18:32 WIB
: Petrus Endria Effendhi, Asisten Direktur KPw BI Jawa Timur. (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 12 Desember 2024 | 15:49 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 57
Surabaya, InfoPublik – Dalam rangka mempersiapkan strategi pengendalian inflasi dan deflasi di tahun 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di ruang rapat Blambangan, Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Jalan Pahlawan 105, Surabaya. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dipimpin oleh Petrus Endria Effendhi, Asisten Direktur KPw BI Jawa Timur.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Diskominfo Jatim, Disperindag Jatim, Dishub Jatim, Dinas Pertanian Jatim, dan Dinas Peternakan Jatim. Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan koordinasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan ekonomi, terutama dalam pengendalian inflasi menjelang dua momentum penting tahun depan, yakni Bulan Suci Ramadhan serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Dalam Rakornis tersebut, TPID Provinsi Jawa Timur menetapkan agenda High Level Meeting (HLM) yang akan dilaksanakan dua kali pada tahun 2025. Pertemuan tingkat tinggi ini direncanakan berlangsung menjelang bulan suci Ramadan serta sebelum HBKN Natal dan Tahun Baru.
HLM bertujuan untuk memastikan stabilitas harga bahan pokok dan kebutuhan strategis masyarakat selama periode tersebut. Petrus Endria Effendhi menjelaskan bahwa koordinasi antarinstansi menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan. "Pengendalian inflasi memerlukan sinergi dan tindakan nyata dari seluruh pihak. Dengan HLM ini, kita dapat memastikan langkah-langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengurangi risiko deflasi," ujar Petrus dalam kata sambutannya.
Setiap OPD yang hadir diminta untuk menginventarisasi program-program yang relevan dengan pengendalian inflasi di daerahnya masing-masing. Program ini nantinya akan menjadi bagian dari langkah operasional untuk mendukung pelaksanaan HLM.
Misalnya, Disperindag Jatim akan fokus pada pengawasan distribusi bahan pokok, sementara Dishub Jatim akan memastikan kelancaran logistik antarwilayah. Dinas Pertanian dan Peternakan juga diharapkan meningkatkan produksi lokal untuk memperkuat ketahanan pangan.
Diskominfo Jatim memiliki peran penting dalam menyosialisasikan kebijakan dan langkah pengendalian inflasi melalui berbagai kanal media. Dalam rapat tersebut, Diskominfo Jatim berkomitmen untuk mengoptimalkan program Podcast dan Info Jatim, media sosial, dan publikasi lainnya untuk memberikan informasi spesifik dan periodik kepada masyarakat.
Setiap HLM akan dilengkapi dengan sesi podcast interaktif yang menghadirkan narasumber utama, seperti Gubernur Jawa Timur dan Kepala BI Jatim. “Dengan penyampaian informasi yang tepat sasaran, masyarakat dapat lebih memahami langkah-langkah pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah daerah,” ungkap perwakilan Diskominfo Jatim.
Selain itu, Diskominfo Jatim juga mendukung pemanfaatan platform *Satu Data* sebagai basis informasi bersama yang terintegrasi. Data yang akurat dan terkini dari platform ini akan menjadi acuan dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan strategis.
Rakornis ini menegaskan kembali pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan OPD terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Timur. Dengan program-program konkret yang diusulkan, TPID optimis mampu menjaga inflasi dalam kisaran yang terkendali sepanjang tahun 2025.
Sebagai provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Indonesia, Jawa Timur memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas harga nasional. Upaya ini sekaligus mendukung target pemerintah pusat dalam menekan inflasi menjadi lebih rendah, sekaligus menciptakan iklim ekonomi yang sehat bagi masyarakat dan pelaku usaha.
"Rakornis hari ini adalah langkah awal yang penting. Ke depan, kami akan terus memperkuat sinergi untuk memastikan hasil nyata bagi masyarakat Jawa Timur," tutur Petrus.
Dengan agenda yang terencana dan kolaborasi yang solid, Jawa Timur siap menghadapi tantangan ekonomi tahun 2025, memastikan kestabilan harga, sekaligus kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. (MC Prov Jatim /hjr-jal)