Kembangkan Program Padi Apung, Plh Kadis PKP Kalsel Raih Sertifikat Penghargaan Anugerah ASN 2024

: Kembangkan Program P - Ftoadi Apung, Plh Kadis PKP Kalsel Raih Sertifikat Penghargaan Anugerah ASN 2024 - Foto: Mc.Kalsel


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Kamis, 12 Desember 2024 | 18:15 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 60


Banjarbaru, InfoPublik - Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalimantan Selatan, berhasil meraih sertifikat penghargaan anugerah ASN tahun 2024, sebagai juara II kategori pejabat administrator terbaik.

Penganugerahan ini diterima Penjabat Pelaksana Harian (Plh) kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Imam Subarkah, disalah satu hotel dalam penganugerahan yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalsel, di Banjarbaru, Kamis (12/12/2024).

Salah satu program yang membuat Plh Kadis PKP ini berhasil meraih penghargaan anugerah ASN tahun 2024, adalah program padi apung.

Usai menerima penghargaan, Imam menyampaikan bahwa budidaya padi apung adalah metode pertanian yang unik, dimana padi tumbuh diatas permukaan air dengan menggunakan sterofoam, rakit atau media apung lain. Budidaya padi apung merupakan salah satu metode budidaya padi yang sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu di beberapan negara seperti China, Myanmar dan Thailand.

"Anugerah ini merupakan salah satu penerimaan yang luar biasa. Anugerah ini juga menjadi salah satu dukungan para petani di Kalimantan Selatan, yang selalu turut serta dalam meningkatkan ketahanan pangan di banua," kata Imam.

Dilanjutkan Imam, program padi apung, sangat membantu para petani terlebih khususnya untuk peningkatan produksi tani di lahan - lahan yang terendam air.

"Program padi apung diharapkan dapat membawa Kalimantan Selatan, menjadi lumbung pangan nasional," katanya.

Budidaya padi apung mulai dikenal di Indonesia pada awal abad ke-20, ketika orang-orang Tionghoa membawa teknologi budidaya apung dari Tiongkok ke Sumatera Utara. Plh Kadis PKP Kalsel memandang bahwa budidaya padi apung dapat menjadi solusi untuk banyaknya luasan lahan rawa yang tidak termanfaatkan.

"Untuk itu, saya berinisiatif melakukan inovasi pengembangan dan modernisasi teknologi budidaya padi apung dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih tahan lama dan bisa digunakan beberapa kali tanam (munculkan foto-foto proses pembuatan media tanam padi apung seperti sterofoam, dll), " lanjutnya.

Dari 2020 hingga saat ini, terus dilakukan program padi apung di beberapa daerah di Kalimantan Selatan seperti Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, Tabalong, Tanah Laut, Banjar, Tapin dan Banjarbaru serta Barito Kuala.

Pada tahap awal pengembangan inovasi ini, Kecamatan Daha Kabupaten Hulu sungai selatan menjadi salah satu Kabupaten sebagai uji coba untuk budidaya padi apung hingga akhirnya menjadi salah satu pengembangan dalam skala luas dan berhasil panen raya budidaya padi apung.

"Metode ini terus dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen serta mengatasi berbagai kendala yang muncul seperti masalah sampah dan polusi air.  Selain itu, budidaya padi apung juga menjadi alternatif bagi petani yang memiliki lahan yang terbatas dan sulit diolah,"jelasnya.

Salah satu kelebihan budidaya padi apung adalah dapat menghasilkan produksi padi yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara budidaya padi pada umumnya. Hal ini disebabkan karena tanaman padi apung tidak terkenan serangan hama dan penyakit yang begitu besar yang biasanya menyerang tanaman padi yang ditanam di lahan biasa.

Selain itu, budidaya padi apung juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena metode ini tidak memerlukan lahan yang luas, dan petani yang sebelumnya tidak bisa menanam karena lahannya rawa, akhirnya bisa tanam dan menghasilkan padi melalui teknik budidaya ini, dan lahan rawa juga bisa lebih maksimal dimanfaatkan.

Pada anugerah ASN tahun 2024, imam subarkah yang menempati juara 2 dalam penganuerahan kategori pejabat administrator terbaik, Berkompetisi dengan Deddy Rahman dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalsel, yang berhasil meraih juara I  dan Bambang Dedi Mulyadi dari BPBD Provinsi Kalsel yang berhasil meraih juara III. (MC Kalsel/tgh/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 17:48 WIB
Dispersip Kalsel Terus Dorong Pustakawan Dapat Tersertifikasi
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 03:40 WIB
2025, BPSPTPH Kalsel Siap Gelar Pelatihan Manajemen Alsintan
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 18:21 WIB
Harjad ke-59 Tapin, Plt Gubernur Kalsel Ingatkan Pentingnya Jaga Keharmonisan dalam Keberagaman
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 08:32 WIB
Plt Gubernur Kalsel Pastikan Kenaikan Gaji Tenaga Honorer Disesuaikan UMP 2025
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 03:19 WIB
BPBD Kalsel Tingkatkan Antisipasi Bencana Batingsor
  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 03:25 WIB
BPBD Kalsel Terima Kunjungan DPRD dan BPBD Kabupaten Tabalong