- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Selasa, 10 Desember 2024 | 23:49 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 11 Desember 2024 | 17:03 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 83
Jakarta, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, memaparkan pencapaian signifikan yang berhasil diraih Kalimantan Barat yaitu penurunan prevalensi stunting dan pengurangan angka kemiskinan ekstrem.
“Pada awal menjabat, prevalensi stunting di Kalimantan Barat berada pada angka 15,68 persen. Saat ini, berhasil turun menjadi 14,32 persen,” ujar Harisson saat menghadiri Laporan Kinerja di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri di Jakarta Pusat, DKJ Jakarta pada Selasa (10/12/2024).
Dari 401.025 balita di Kalimantan Barat, pengukuran telah dilakukan terhadap 240.975 balita, dan intervensi langsung diberikan kepada 17.254 balita. Melalui program seperti GOTAS (Gerakan Orang Tua Asuh Stunting) dan Kating (Kakak Asuh Stunting), masyarakat dilibatkan untuk memberikan bantuan makanan bergizi kepada balita stunting selama tiga bulan.
Selain itu, angka kemiskinan ekstrem juga menunjukkan penurunan signifikan. Dari 73.342 jiwa (1,41 persen) pada 2022, menjadi 38.818 jiwa (0,57 persen) pada 2024. Harisson menekankan langkah-langkah strategis seperti pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan, dan pengurangan wilayah kantong kemiskinan.
Penyerapan APBD hingga 9 Desember 2024 telah mencapai 80,38 persen. Harisson juga memaparkan inovasi dalam pelayanan perizinan melalui aplikasi digital SELARASIN (Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu), yang memastikan transparansi dan efisiensi perizinan.
Berkat capaian dalam penurunan stunting, Kalimantan Barat berhasil menduduki peringkat kedua nasional dalam percepatan penurunan stunting, mendapatkan apresiasi dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, Pemprov Kalbar menerima Insentif Fiskal sebesar Rp5,73 miliar atas keberhasilan mengurangi angka kemiskinan ekstrem.
Di bidang olahraga, Kalimantan Barat juga mencatat prestasi membanggakan melalui Vedrick Leonardo, yang meraih medali emas pertama Indonesia pada Olimpiade 2024 di Paris untuk cabang panjat tebing.
nspektur Wilayah III Kemendagri, Elfin Elyas, mengapresiasi penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Barat.
“Kami melihat capaian ini sangat baik. Kami berharap upaya ini terus dilanjutkan agar Kalimantan Barat dapat terbebas dari stunting dan kemiskinan ekstrem,” ujar Elfin.
Harisson menyampaikan terima kasih atas masukan yang diberikan selama evaluasi. “Masukan ini sangat penting untuk meningkatkan kinerja kami di masa mendatang,” tutupnya.
Dengan berbagai inovasi dan sinergi yang diterapkan, Kalimantan Barat diharapkan terus maju menjadi provinsi yang lebih sejahtera dan kompetitif.
(adpim)