- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Rabu, 11 Desember 2024 | 14:10 WIB
: Evaluasi Capaian SBS di Gayo Lues
Oleh MC KAB GAYO LUES, Selasa, 10 Desember 2024 | 20:50 WIB - Redaktur: Juli - 111
Blangkejeren, InfoPublik - Pj Bupati Gayo Lues, H. Jata menargetkan desa pelaksanaan gerakan stop buang air besar sembarangan di Kabupaten Gayo Lues capai 100 persen pasa 2025.
Hal tersebut ia sampaikan saat evaluasi capaian Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) bersama tim Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan, SKPK terkait, para camat, para Kepala Puskesmas dan undangan lainnya di Aula Setdakab Gayo Lues, Selasa (10/12/2024).
Pj Bupati Gayo Lues H. Jata, mengatakakan, sebelumnya target minimal stop buang air besar sembarangan di Kabupaten Gayo Lues tersebut hanya 80 persen lebih untuk seluruh desa di kabupaten tersebut.
"Sekarang SBS kita 23,29 persen berarti kita harus mengejar 69 persen dalam waktu beberapa hari ini, meskipun kita nomor dua saat ini dari bawah," ujar Pj Bupati.
Tambahnya, dalam beberapa waktu ke depan target tersebut harus sudah tercapai. Bahkan ia berharap target pada 2025 bisa mencapai 100 persen.
Kadis Kesehatan Gayo Lues Riadussalihin mengatakan, saat ini SBS di Gayo Lues sudah mencapai 33 desa dari seluruh desa. "Mencapai target 23,29 persen yang sebelumnya pada bulan Oktober 2024 di angka 3,42 persen," ujarnya.
Dia menambahkan, di kabupaten tersebut ada 29.000 rumah tangga dan yang sudah SBS 20.000 dan 9.000 rumah tangga lagi belum SBS.
Tenaga Sanitasi Lingkungan Ahli Muda Dinas Kesehatan Aceh, Heriansyah mengatakan, Gubernur Aceh memiliki target SBS yaitu 100 persen.
"Yang masih banyak itu, perilaku masyarakatnya yang sulit berubah. Karena masih banyak masyarakat kita sebenarnya sudah memiliki jamban/wc namun masih memilih BAB ditempat terbuka itu yang pernah kita jumpai," ujarnya.
Di samping itu, ia menjelaskan bahwa kategori SBS yang di ingini adalah perubahan prilaku masyarakat, dimana masyarakat tidak boleh lagi Buang Air Besar di sungai baik atau tempat terbuka lainnya baik itu menggunakan penutup tenda atau pun tidak.
"Target kita masyarakat sudah menggunakan sanitasi aman. Maka di sinilah kita berharap pada dinas terkait untuk melihat bagaimana caranya membuat jamban di masyarakat, agar tujuannya menjadi sanitasi aman," harapnya.