- Oleh MC PROV ACEH
- Kamis, 26 Desember 2024 | 23:49 WIB
: Salah seorang prajurit TNI saat membantu petani menanam padi di Kota Lhokseumawe. (Foto: Korem Lilawangsa/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Minggu, 8 Desember 2024 | 12:47 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 160
Banda Aceh, InfoPublik - Komandan Korem (Danrem) Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, mengerahkan para Babinsa TNI untuk membantu masyarakat menggarap lahan pertanian guna meningkatkan hasil panen, dalam upaya mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.
“Babinsa sebagai promotor penggerak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di wilayah tugasnya masing-masing mendukung mengelola pertumbuhan dan dinamika ekonomi masyarakat di pedesaan,” kata Ali Imran dari rilis Jumat (6/12/2024).
Ali Imran menyatakan akan melanjutkan gagasan kerja sama dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum dan TNI-AD dalam menjalankan misi Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada pangan.
Ia juga menyerukan kepada para Dandim untuk mengerahkan Babinsa di Kodim jajaran Korem 011/Lilawangsa untuk memacu semangat masyarakat dalam menggarap lahan demi meningkatkan hasil panen.
Menurut Ali Imran, pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa. “Sebab, jika ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan kebutuhan, maka bisa mempengaruhi turunnya ketidakstabilan ekonomi, bahkan dapat terciptanya gejolak sosial dan politik,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pemerintah tengah berusaha meningkatkan ketahanan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan pangan penduduk.
“Memproduksi kemandirian pangan cara tepat yang dapat menjamin penyediaan kebutuhan pangan sampai di tingkat kelompok bahkan perorangan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara serius,” ujarnya.
Menurut Ali Imran, upaya TNI terjun langsung ke lapangan bukan hanya sekedar membantu, tapi juga berupaya membangun akses semangat masyarakat dengan tingginya beragam profesi kemajuan zaman.
“Kemajuan zaman saat ini sangat mempengaruhi masyarakat memilih untuk keluar meninggalkan budaya tradisional pertanian dan pergi ke kota, padahal di desa lah lebih banyak menghasilkan, tapi ini yang terjadi,” ujarnya.
Ali Imran menuturkan ada tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
“Babinsa ini adalah ujung tombak ketahanan pangan nasional, sebagai motor penggerak masyarakat membantu pengolahan lahan, pembibitan, masa tanam sampai dengan panen, termasuk pendampingan produksi penyaluran pupuk dan mengatasi penanggulangan hama padi,” ujarnya. (mc aceh/01)