- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Sabtu, 23 November 2024 | 00:40 WIB
: Pjs. Bupati Sleman, Kusno Wibowo berpose bersama penerima Anugerah Kebudayaan Kabupaten Sleman, Rabu (20/11/2024) malam di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman
Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 21 November 2024 | 11:14 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 120
Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan 2024, sebagai penghargaan bagi seniman dan budayawan yang berkontribusi memajukan kebudayaan di Sleman, di Pendopo Parasamya Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Rabu (20/11/2024) malam.
Anugerah Kebudayaan 2024 menghadirkan para seniman dan budayawan yang telah diusulkan dan diverifikasi serta dinilai berhak menerima penghargaan, baik dari kapanewon atau kecamatan, organisasi kebudayaan, maupun perorangan.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo kepada delapan seniman dan budayawan. Mereka adalah Madu Maheswari dengan kategori anak berprestasi di bidang kebudayaan, Prasetya Banar Wicaksono dengan kategori regenerasi pelestari dan atau pelaku seni, Budi Santoso dengan kategori kreator seni, lalu Krincing Manis Dance Studio dengan kategori lembaga seni.
Kemudian ada Antonius Hajar Wisnu dengan kategori pelestari dan atau pelaku seni, Suratmi dengan kategori pelestari dan atau pelaku pengetahuan teknologi tradisional, Trenggaon Al Fatah dengan kategori pelestari dan atau pelaku seni, dan eks Klinik Pabrik Gula Randu Gunting dengan kategori pelestari dan atau pelaku cagar budaya.
Kusno Wibowo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh penerima penghargaan Anugerah Kebudayaan. Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan bentuk perhatian dan apresiasi Pemkab Sleman kepada para seniman dan budayawan yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya dan telah menunjukkan dharma baktinya secara konsisten kepada masyarakat dan seni itu sendiri.
"Penghargaan yang diberikan kepada tokoh-tokoh budaya dan seni yang terpilih tentu tidak sebanding dengan peranan dan jasa mereka dalam pelestarian kebudayaan yang dilakukan selama ini. Pemberian ini kami harapkan dapat menjadi simbol kehadiran dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Sleman atas kiprah para seniman Sleman," katanya.
Luncurkan aplikasi inovasi kebudayaan untuk kelola warisan budaya
Di samping pemberian penghargaan Anugerah Kebudayaan 2024, pada kesempatan tersebut Pjs Bupati Sleman juga meluncurkan Sistem Pendokumentasian Warisan Cagar Budaya melalui sistem Direktori Kebudayaan dengan menggunakan teknologi informasi, serta meluncurkan Sistem Informasi Warisan Budaya (SIWA).
Peluncuran kedua inovasi kebudayaan ini ditandai dengan simbolis menekan tombol launching oleh Pjs Bupati Sleman bersama Kepala Dinas (Kadis) Kundha Kabudayan Sleman.
Kusno berharap, keberadaan aplikasi SIWA dan Direktori Kebudayaan ini benar-benar mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan warisan budaya tak benda (WBTb) di Kabupaten Sleman, tidak hanya sekedar latah mengikuti tren membuat berbagai aplikasi.
"Melalui aplikasi SIWA ini masyarakat dapat mengajukan usulan penetapan warisan budaya takbenda dari kalurahan. Dan di dalam platform Direktori Kebudayaan kita dapat mengakses apa saja yang menjadi objek pemajuan kebudayaan di wilayah Kabupaten Sleman," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kundha Kabudayan Sleman Edy Winarya menjelaskan bahwa Aplikasi “SIWA” merupakan terobosan dan inovasi dalam pelayanan publik di bidang kebudayaan dengan menggunakan teknologi informasi. "SIWA merupakan platform yang digunakan untuk mengusulkan karya budaya agar dapat ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan nama “SIWA” memiliki konsep dan filosofi dari nama Dewa “SIWA” salah satu dari tiga dewa utama yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa. Siwa adalah dewa pelebur, bertugas untuk melebur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak untuk menjadi baik dan berguna.
Menurutnya SIWA merupakan solusi cerdas dalam upaya pelestarian pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya di Kabupaten Sleman. Dengan hadirnya aplikasi SIWA, Edy berharap masyarakat dapat dengan mudah melakukan pendaftaran karya budayanya untuk diusulkan menjadi WBTb. (Humas Sleman)