- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Senin, 18 November 2024 | 12:35 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Senin, 18 November 2024 | 12:26 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 90
Pontianak, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, bersama komunitas Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia West Borneo Chapter, mengunjungi RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak pada Minggu (17/11/2024).
Kunjungan ini menjadi bagian dari agenda sosial donor darah khusus untuk membantu para penyandang thalasemia.
Pj Gubernur Harisson mengapresiasi aksi solidaritas komunitas motor ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat berarti untuk memenuhi kebutuhan darah, yang menjadi masalah krusial bagi penyandang thalasemia.
“Kebutuhan darah di RSUD dr. Soedarso mencapai sekitar 150 kantong per hari dan sering kali tidak terpenuhi. Dengan aksi sosial dari Bikers Brotherhood ini, kami sangat terbantu. Saya mengucapkan terima kasih atas inisiatif mulia ini,” ungkap Harisson.
Harisson juga mengajak komunitas motor lainnya di Kalimantan Barat untuk mengikuti jejak Bikers Brotherhood dalam menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat.
“Selama ini, komunitas motor sering dianggap hanya untuk hura-hura atau touring. Ternyata, mereka juga memiliki empati yang tinggi terhadap sesama, terutama saudara kita yang sakit. Saya harap komunitas lain juga bisa terlibat dalam aksi sosial seperti ini,” tambahnya.
Pj Gubernur tidak lupa mengimbau masyarakat umum untuk lebih aktif mendonorkan darah. Ia menegaskan, ketersediaan darah adalah kebutuhan yang terus-menerus, terutama untuk rumah sakit besar seperti RSUD dr. Soedarso.
Senada dengan Harisson, Pj Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari, menggarisbawahi pentingnya donor darah bagi penyandang thalasemia. Menurutnya, para penderita memerlukan transfusi darah rutin seumur hidup, namun ketersediaan darah sering kali menjadi kendala.
“Seorang anak penyandang thalasemia membutuhkan setidaknya 20 pendonor darah tetap. Ini untuk memastikan ketersediaan darah yang memadai bagi transfusi rutin,” ujar Windy.
Ia juga menyoroti tantangan lain yang dihadapi para keluarga penyandang thalasemia, seperti kebutuhan akomodasi bagi mereka yang harus datang dari luar daerah. Meski biaya transfusi sudah ditanggung BPJS, kebutuhan lainnya sering kali memberatkan keluarga yang kurang mampu.
Presiden Bikers Brotherhood 1% MC Indonesia West Borneo Chapter, Dwi Syarifuddin, menegaskan bahwa kegiatan donor darah ini akan terus menjadi bagian dari agenda komunitas mereka.
“Kami berkomitmen untuk melakukan aksi sosial ini secara rutin, minimal setiap dua hingga tiga bulan. Ini adalah bentuk kepedulian kami yang akan terus kami jalankan,” ujarnya.
Dwi juga berharap agar pihak pemerintah dan masyarakat luas dapat mendukung aksi serupa di masa depan. Menurutnya, kolaborasi yang kuat sangat penting untuk membantu mereka yang membutuhkan.
“Kami ingin mengajak semua pihak, termasuk masyarakat umum, untuk bersama-sama mendukung kegiatan seperti ini. Jangan sampai berhenti di sini saja,” tambahnya.
Aksi sosial ini menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat bisa menjadi solusi efektif dalam menghadapi tantangan kesehatan seperti thalasemia. Harisson menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar juga telah bekerja sama dengan TNI/Polri untuk membantu memenuhi kebutuhan darah, namun dukungan dari masyarakat tetap menjadi kunci utama.
“Mari kita tingkatkan kepedulian terhadap sesama dengan berbagi melalui donor darah. Setiap tetes darah yang kita sumbangkan bisa menyelamatkan nyawa,” tutupnya.
Dengan dukungan bersama, langkah-langkah positif ini diharapkan dapat terus berkembang dan memperkuat solidaritas di Kalimantan Barat. Mari kita jadikan aksi donor darah sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan penuh makna.
(wnd/ica)