Pj Gubernur Kalbar Kunjungi SLB Sintang: Ajak Pemuda Jadi Pelopor Masyarakat Inklusif

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 15 November 2024 | 03:40 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 79


Sintang, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, menghadiri acara "Mba Kepo On The Spot" dengan tema "Pemuda dan Perannya dalam Membangun Masyarakat Inklusif" yang berlangsung di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLB) 25 Sintang, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar, Kamis (14/11/2024).

Acara ini diinisiasi oleh Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, untuk mendorong kesadaran inklusif di masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Harisson menyampaikan pesan penuh motivasi kepada pelajar SLB Negeri 25 Sintang agar tetap semangat, giat belajar, dan terus mengembangkan bakat.

"Tetap bergembira sambil mengasah kemampuan, baik dalam bidang seni maupun keterampilan lain. Dengan bimbingan para guru, saya berharap kalian menjadi generasi unggul yang inklusif, berkarakter, dan berintegritas untuk mewujudkan Kalimantan Barat yang adil, sejahtera, dan mendukung Generasi Emas 2045," ujarnya.

Pj Gubernur turut meninjau karya seni para siswa SLB dan mengapresiasi kreativitas serta hasil karya mereka yang disebutnya tidak kalah dari siswa umum.

"Saya sangat terharu melihat karya-karya ini. Anak-anak di SLB ini menunjukkan kemampuan luar biasa yang patut dibanggakan," ucap Harisson.

Ia juga menyatakan akan mengupayakan peningkatan fasilitas, seperti penambahan ruang kelas dan peralatan keterampilan, sesuai harapan Kepala SLB Negeri 25 Sintang. Hal ini termasuk fasilitas keterampilan seperti mesin jahit yang dapat mendukung pelatihan kerja bagi siswa.

Penjabat Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari, dalam sambutannya menggarisbawahi peran strategis pemuda dalam menciptakan masyarakat inklusif.

"Masyarakat inklusif adalah masyarakat yang memberi kesempatan sama kepada setiap individu untuk mengakses pendidikan dan kehidupan yang layak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, agama, atau kondisi fisik," jelasnya.

Menurut Windy, pemuda sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam mendorong sistem pendidikan yang adil dan merata.

"Pemuda perlu mengampanyekan pentingnya pendidikan karakter yang menanamkan toleransi dan empati, serta menghargai perbedaan," tambahnya.

(adpim)