- Oleh MC KAB PROBOLINGGO
- Jumat, 22 November 2024 | 21:47 WIB
:
Oleh MC KAB PROBOLINGGO, Minggu, 17 November 2024 | 17:18 WIB - Redaktur: Juli - 140
Kraksaan, InfoPublik - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk mempersiapkan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji (CJH) di Kabupaten Probolinggo ta2025 di Rocket Chicken Kraksaan, Selasa (12/11/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh para dokter dari Puskesmas serta pelaksana Program Haji Puskesmas se-Kabupaten Probolinggo dengan tujuan untuk memperkuat kesiapan dalam menjalankan pemeriksaan kesehatan haji 2025.
Rakor ini dipandu oleh Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas 1 Probolinggo dr. Acub Zaenal Amoe yang menyampaikan materi mengenai Kebijakan Pemeriksaan Kesehatan Haji 1446 H/2025 M. Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait prosedur dan standar teknis pemeriksaan kesehatan yang harus diterapkan pada calon jamaah haji di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Nina Kartika mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/508/2024 tentang Standar Teknis Pemeriksaan Kesehatan dalam Rangka Penetapan Istitaah Kesehatan Haji. Pemeriksaan kesehatan haji sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi fisik dan kesehatan calon jemaah haji dalam keadaan optimal sebelum mereka melaksanakan ibadah haji.
“Pertemuan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memverifikasi istitaah kesehatan calon jemaah haji. Artinya memastikan bahwa jemaah haji memiliki kemampuan fisik dan mental yang cukup untuk melaksanakan ibadah haji dengan baik dan aman,” katanya.
Menurut Nina, ibadah haji sebagai rukun Islam kelima, diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun fisik. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan bagi calon jemaah haji bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka selama pelaksanaan ibadah haji.
“Proses ibadah haji yang melibatkan serangkaian aktivitas fisik yang berat seperti tawaf, sa'i, wukuf serta perjalanan fisik lainnya berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kondisi kesehatan jemaah, khususnya bagi mereka yang tergolong dalam kelompok risiko tinggi,” jelasnya.
Lebih lanjut Nina menegaskan pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebelum pelunasan biaya haji, sebagai salah satu langkah penting untuk mengurangi kemungkinan adanya gangguan kesehatan serius yang dapat menghambat kelancaran ibadah haji.
“Pemeriksaan kesehatan ini akan memastikan bahwa jemaah haji tidak hanya mampu secara fisik, tetapi juga dapat menjaga kesehatan mereka selama menunaikan ibadah haji serta mencegah penularan penyakit yang mungkin terjadi,” terangnya.
Selain itu terang Nina, pemeriksaan kesehatan ini juga bertujuan untuk memastikan agar jamaah haji tetap sehat sepanjang perjalanan hingga kembali ke tanah air, serta mencegah terjadinya transmisi penyakit menular, baik dari dalam negeri ke luar negeri maupun sebaliknya.
“Kegiatan rakor ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di Kabupaten Probolinggo. Dalam waktu dekat, petugas kesehatan dari berbagai Puskesmas akan dilibatkan lebih intensif untuk melakukan pemeriksaan fisik serta memberikan vaksinasi yang diperlukan guna memastikan semua calon jamaah haji dalam kondisi sehat dan siap melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan aman,” pungkasnya. (MC Kabupaten Probolinggo/wan/son)