- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 15 November 2024 | 05:34 WIB
: Plh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Gorontalo, Tajuddin Pata (kiri), saat pembukaan Pelatihan Pelayanan Prima Tahun 2024. (Foto: Azwar Baruadi)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 15 November 2024 | 05:04 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 40
Kota Gorontalo, InfoPublik - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Gorontalo menggelar Pelatihan Pelayanan Prima Tahun 2024. Tujuan pelatihan pelayanan prima bagi aparatur sipil negera (ASN) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi dengan standar kompetensi jabatan dan rencana pengembangan karir, menciptakan aparatur yang profesional dan siap pakai dalam pelaksanaan tugas teknis di bidangnya masing-masing, serta agar pelaksanaan pengelolaan pemerintahan dan pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan baik sesuai aturan dan cepat prosesnya.
“Peserta pelatihan pelayanan prima adalah ASN di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan jumlah total peserta 35 orang. Sedangkan fasilitator berasal dari pejabat struktural Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo, widyaiswara BPSDM, dan penyuluh antikorupsi bersertifikat LSP KPK,” kata Tajuddin Pata, Plh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Gorontalo, Rabu (13/11/2024).
Tajuddin menjelaskan materi pelatihan yang diselenggarakan dengan desain pembelajaran klasikal 18 jam pelajaran, coaching/mentoring empat jam pelajaran dan experiental learning, empat jam pelajaran. Materi ini meliputi overview kebijakan pengembangan kompetensi teknis, konsep dasar pelayanan prima, teknik dan strategi pelayanan prima, membangun sistem penanganan keluhan pelanggan, antikorupsi, dan bimbingan di tempat kerja.
Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian kompentensi peserta pelatihan pelayanan prima dan menciptakan proses pembelajaran yang kolaboratif ini, BPSDM menggunakan model pembelajaran 10:20:70 yang terdiri atas 10 persen formal learning (klasikal), 20 persen social learning (coaching, dan mentoring), 70 perseb experiental learning (pengalaman di lapangan) dengan blended learning. (mcgorontaloprov/azwar)