- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 8 November 2024 | 08:09 WIB
: Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn) Andi Geerhan Lantara, Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman, Frans B.M Dabukke, melakukan panen padi bersama dengan Pimpinan Wilayah Bulog Papua Ahmad Mustari dan Dandim 1707/Merauke Letkol Inf. Johny Nofriady di lahan garapan Kodim 1707/Merauke seluas 150 hektar di ujung Kampung Yabamaru, SP 9 Tanah Miring, Merauke, Selasa (05/11)
Oleh MC KAB MERAUKE, Rabu, 6 November 2024 | 13:54 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 180
Merauke, InfoPublik – Badan Urusan Logistik (Bulog) harus dapat menyerap hasil panen dari para petani di Merauke untuk menghindari permainan nakal tengkulak yang mungkin akan merajalela. Hal ini menyusul ditetapkan Kabupaten Merauke di Papua Selatan untuk program strategis nasional (PSN) ketahanan pangan yakni beras.
Hal itu disampaikan Dewan Pengawas (Dewas) Perum Bulog Pusat Andi Geerhan Lantara saat melakukan panen padi bersama Pimpinan Wilayah Bulog Wilayah Papua di lahan garapan Kodim 1707/Merauke seluas empat hektar di ujung Kampung Yabamaru, SP 9 Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (5/11/2024). Andi menyebut hasil panen untuk setiap satu hektarnya akan menghasilkan gabah 4,5 ton.
“Ketahanan pangan yang sedang dibangun di Merauke, menjadi vital dan sangat penting, sehingga Bulog harus mampu menyerap hasil panen dari para petani di Merauke untuk menanggulangi permainan tengkulak,” katanya.
Menurut Andi, dampak dari swasembada pangan yang merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut, nantinya akan menciptakan kemandirian bangsa untuk bisa mengatakan tidak untuk impor beras dari luar negeri.
Selain panen bersama tersebut, Dewas Perum Bulog juga melakukan peninjauan penggilingan padi serta lahan seluas 2.000 hektar yang dikelola TNI Angkatan Darat melalui optimalisasi lahan yang ada di Merauke.
Seperti diketahui, Kabupaten Merauke ditetapkan sebagai PSN melalui pembukaan satu juta hektar lahan untuk sawah serta optimalisasi lahan dengan target 100.000 hektar. Karena menjadi perhatian presiden dalam rangka ketahanan pangan di Indonesia, maka Presiden Prabowo Subianto pada Minggu 3 November lalu melakukan kunjungan kerja terbatas untuk melihat langsung dua lokasi tersebut. (McMrk/02/Ngr)