- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 1 November 2024 | 16:03 WIB
: Pontianak Percontohan Pencegahan Korupsi di Daerah | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Senin, 4 November 2024 | 17:22 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 77
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson melantik Edi Suryanto sebagai Pj Wali Kota Pontianak, Senin (4/11/2024). Edi yang saat ini juga menjabat Direktur Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku akan segera memetakan masalah dan menindaklanjuti arahan pemerintah pusat. Ia menyebut, ada tiga pejabat KPK yang ditugaskan di daerah termasuk dirinya.
Berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, pelantikan Edi menggantikan Pj Wali Kota Pontianak sebelumnya, Ani Sofian yang telah menjabat selama 10 bulan sejak dilantik Desember 2023. Penunjukkan Edi Suryanto berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 100.2.1.3-4613 Tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pj Wali Kota Pontianak.
“Perintah pimpinan, pertama tolong dilihat sendiri fakta dan kondisi di daerah, kami diberikan tugas khusus mencari permasalahannya apa di daerah agar pencegahan tindak pidana korupsi lebih efektif,” tukas Edi.
Tindakan pertama yang akan dilakukan dibeberkan Edi, adalah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempelajari secara keseluruhan guna mempersiapkan berjalannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) berlangsung lancar, aman dan tertib.
“Dan juga yang penting bagaimana tata kelola di Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Secara spesifik belum ada temuan, kita harus positif dulu melihat secara menyeluruh. Secara teori saya tiga bulan, jadi susun skala prioritas. Dan yang utama berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat,” tutupnya.
Penunjukkan Edi untuk implementasi pencegahan korupsi
Pj Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menegaskan, digantinya Ani Sofian bukan karena yang bersangkutan memiliki kinerja yang kurang selama memimpin Kota Pontianak. Melainkan bertujuan untuk penetrasi program pemerintah pusat terkait implementasi langkah-langkah pencegahan tindakan korupsi sekaligus mendorong kerja sama antara pemerintah daerah dan KPK RI.
"Kita harapkan Pj Wali Kota Edi Suryanto bisa mengintegrasikan nilai-nilai anti korupsi, dan integritas di tingkat daerah, melalui keterlibatan langsung KPK. Beliau mampu menularkan semangat anti korupsi," katanya usai pelantikan.
Tujuan lain, lanjutnya lagi, untuk memotret permasalahan di lapangan secara langsung, agar dapat memberikan saran serta masukan dalam rangka perbaikan ke depan, setelah selesai penugasan. Artinya, Kota Pontianak bisa menjadi salah satu kota percontohan untuk mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan tindakan korupsi.
Dengan ditunjuknya direktur atau jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkup KPK kata dia, maka Kota Pontianak akan semakin baik dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan tindakan korupsi.
“Dan apa yang akan dilakukan di Kota Pontianak dengan langsung dipimpin oleh salah satu direktur KPK, diharapkan akan menjadi role model bagi pelaksanaan langkah pencegahan korupsi bagi kabupaten dan kota lainnya di Indonesia," ujarnya.
Ucapkan terimakasih, Ani Sofian mengaku tidak merasa dihambat
Ani Sofian, Pj Wali Kota Pontianak periode 2023-2024 menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh pihak, utamanya masyarakat dan ASN di lingkup Pemkot Pontianak. Ia mengajak segenap warga untuk mendukung kinerja Pj Wali Kota yang baru.
“Saya banyak dibantu dalam melaksanakan pekerjaan, tidak merasakan hambatan, mudah-mudahan masyarakat bisa menerima Pj Wali Kota yang baru meski singkat, tetapi waktu tidak jadi batasan untuk berbuat,” terangnya.
Selama memimpin, Ani Sofian menjabarkan fokus dalam tiga masalah krusial Kota Pontianak yakni transportasi, genangan saat hujan dan kebakaran lahan. Terakhir ia sempat memantau secara langsung kebakaran lahan di sekitar perumahan penduduk.
“Kemarin saya sampai pukul 9 malam di lokasi kebakaran memastikan api tidak menyebar ke mana-mana, waktu itu tinggal 15 meter dari rumah penduduk. Untung saja tim kita cepat dan pemadam swasta ada enam (unit) ditambah BPBD dan Satpol PP,” imbuhnya.
Selain itu, Ani Sofian menambahkan bahwa tumbuhnya UMKM jadi kunci pembangunan Kota Pontianak ke depan. Ia berharap UMKM dapat segera mandiri dan sejahtera. “Apalagi Pontianak kota perdagangan dan jasa tentu bertumpu pada perkembangan UMKM,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)