Pj Gubernur Kalbar Dorong ALPPIND Perkuat Ketahanan Keluarga Hadapi Krisis Ekonomi

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Senin, 4 November 2024 | 05:52 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 287


Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus, serta Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (ALPPIND) Kalimantan Barat Tahun 2024, yang berlangsung di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar Sabtu (2/11/2024).

Harisson menekankan pentingnya peran perempuan dalam mengatasi berbagai krisis sosial dan ekonomi yang tengah dihadapi, khususnya melalui penguatan ketahanan keluarga. "Keluarga adalah pondasi utama sebuah negara, dan kekuatan keluarga secara langsung berperan penting dalam menentukan ketahanan bangsa," ungkap Harisson.

Ia menjelaskan bahwa tantangan sosial, seperti merosotnya nilai budaya, tantangan ekonomi, dan arus digitalisasi yang pesat, memerlukan solusi berbasis penguatan keluarga. Hal ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang mengamanatkan keluarga sebagai unit sosial yang tangguh, adaptif, dan mampu menjaga nilai agama serta budaya dalam menghadapi perubahan.

Seminar dan Rakerwil ALPPIND ini diharapkan melahirkan rencana kerja strategis dan program-program nyata yang bermanfaat bagi masyarakat Kalbar. Harisson menekankan peran penting ALPPIND sebagai salah satu motor penggerak dalam membangun ketahanan keluarga melalui pemberdayaan perempuan.

"Atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, saya mengucapkan selamat kepada para pengurus baru. Saya berharap amanah ini dapat dijalankan dengan semangat kebersamaan dan inovasi, agar ALPPIND dapat terus maju dan relevan dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Kalbar," kata Harisson.

Ia juga mendorong ALPPIND untuk berkolaborasi dengan organisasi perempuan lain di bawah Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Kalbar untuk memberikan solusi nyata bagi tantangan bangsa dengan fokus pada akhlak dan etika.

Menanggapi tantangan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, Harisson mengungkapkan optimisme bahwa Indonesia bisa menjadi salah satu dari empat kekuatan ekonomi terbesar di dunia. "Untuk itu, kita perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi kuat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, serta etika yang kokoh. Ini adalah syarat utama bagi negara maju," tegasnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, mulai dari sumber daya alam hingga tenaga kerja yang melimpah, Harisson berharap langkah-langkah strategis ini mampu memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi utama ketahanan bangsa di masa depan.

(Irf/irm/ty)