- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 27 November 2024 | 02:53 WIB
: Kepala Sekretariat Dewan SDA Provinsi Jawa Timur, Novita Andriani membuka rapat Komisi persiapan Sidang Pleno II Dewan SDA Jatim di Surabaya, Rabu (30/10/2024). Foto : Vivin
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:31 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 124
Surabaya, InfoPublik - Guna mempersiapkan agenda Sidang Pleno II yang akan diselenggarakan Kamis, (31/10/2024), Dewan Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Rapat Komisi Dewan Sumber Daya Alam (SDA) di Surabaya.
Rapat ini bertujuan untuk penyusunan program pengelolaan SDA dan membahas isu-isu strategis yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Kepala Sekretariat Dewan SDA Provinsi Jawa Timur, Novita Andriani mengatakan, setiap tahun Dewan SDA Jatim memang menyelenggarakan dua sidang pleno, dan kali ini sidang pleno yang kedua akan diadakan besok Kamis (31/10/2024).
Sebelum sidang pleno,katany,diselenggarakan rapat komisi untuk membahas secara spesifik tiga fokus utama, yaitu, komisi konservasi, komisi pendaya gunaan sumber daya air, dan komisi pengendalian daya rusak air.
"Masing-masing komisi tersebut, merumuskan isu-isu strategis atau permasalahan terkait sumber daya air di Jawa Timur," jelasnya, Kamis (31/10/2024).
Pembahasan dalam rapat komisi dewan SDA ini dibagi menjadi tiga fokus utama, Novi menerangkan, tempat rapat komisi ini pun juga dibagi menjadi tiga ruangan.
"Pembahasan rapat itu memang kita fokuskan ke tiga prioritas utama supaya mengerucut. Jadi tadi ada tiga lokasi rapat dalam satu tempat, kalau di pembahasan Komisi Pengendalian Daya Rusak Air ada tiga rumusan masalah yakni, SIH3, sumber resapan, dan program kali bersih. Narasumber pada rapat komisi ini dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timu,"imbuh Novi.
Pada rapat komisi konservasi, Novi menjelaskan pembahasannya terkait perizinan sumber daya air untuk pariwisata karena pada prinsipnya perizinan itu untuk memfilter, agar tidak ada bahaya sehingga harus ditetapkan dulu konervasinya sebelum mengeluarkan izin.
"Untuk rapat komisi pendahayagunaan sumber daya air ini, yang dibahas terkait lahan pertanian yang berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui ya, lahan pertanian sawah kita ini lama-lama terus berkurang. Dengan rapat ini, akan dibahas lahan sawah yang ada di Jawa Timur. Apalagi kita ini menjadi lumbung pangan nasional, kalau tidak ditetapkan lahan sawahnya itu akan berkurang," jelasnya.
"Nah ini,sungainya tetap. Jadi sungainya tetap sungai irigasi, salurannya saluran irigasi, tapi lingkungannya sudah bukan sawah, tapi rumah. Jadi ini harus merumuskan, siapa yang mengendalikan lahan pertanian berkelanjutan ini. Di rapat komisi ini, narasumbernya dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur,"imbuhnya.
Novi memaparkan anggota Dewan SDA Provinsi Jawa Timur sendiri, merupakan semua pihak pemangku kepentingan mulai dari hulu, tengah, hilir dari unsur pemerintah dan non-pemerintah yang bersangkutan dalam pengelolaan SDA di Jawa Timur.
"Dewan SDA Jawa Timur ini bukan miliknya Dinas PU SDA Jawa Timur, tapi milik bersama. Artinya Dewan SDA Jatim ini mengurusi pengelolaan Sumber daya air mulai hulu sampai hilir, seperti dinas kehutanan, perhutani sampai muara perikanan. Sehingga yang melaksanakan stakeholder terkait dengan permasalahan masing-masing sesuai tugas peranannya.
Jadi disini anggota Dewan SDA ini, komposisinya 50% pemerintah, 50% non-pemerintah, ada masyarakat disini, supaya suaranya seimbang antara pemerintah sama non-pemerintah, dan organisasi non-pemerintah," paparnya.
Itulah kenapa, Novi menjelaskan, pada tiap-tiap rapat komisi terdapat narasumber atau pembicara berbeda dari perangkat daerah Provinsi Jawa Timur sesuai dengan bahasan dalam rapat.
Novi pun mengungkapkan hasil dari rapat komisi ini akan di sampaikan dalam sidang pleno kedua besok. Selain didokumentasikan, hasil sidang akan dirumuskan lebih lanjut lalu dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur, diterapkan, dan di monitoring evaluasi.
"Tidak boleh ditulis saja tapi tidak dilaksanakan. Kami mengawal itu, jadi semua permasalahannya kita itu dari pengambil permasalahan, isu strategis, kami di sekretariat dan SDI itu mencatat. Dan sekarang mari kita tindak lanjuti bersama. Lalu dilaporkan ke Gubernur, Karena ketuanya Gubernur Jawa Timur,"imbuhnya.
Melalui rapat komis ini, Novi mengatakan akan membahas masulan dari permasalahan, isu strategis yang ada di Jawa Timur.
"Kita carikan jalan keluarnya, upaya pemecahan masalahnya. Dan semoga dengan adanya Dewan Sumberdaya Air Provinsi Jawa Timur ini kita dapat mengawal pengelolaan sumberdaya air yang terpadu dan berkelanjutan di Jawa Timur dan yang nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat Jawa Timur,"tambahnya. (MC Jatim/ida-vin/eyv)