- Oleh Jhon Rico
- Sabtu, 2 November 2024 | 21:40 WIB
: Penjabat (Pjb) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pun menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Minggu, 3 November 2024 | 00:01 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 174
Kota Bandung, InfoPublik – Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terdapat 473 kecamatan di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat (Jabar) yang memiliki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi. Penjabat (Pjb) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pun menegaskan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Hal itu disampaikannya saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana hidrometereologi dan mendukung Pilkada Serentak 2024, di halaman Gedung Sate Bandung pada Rabu 30 Oktober 2024. Apel diisi dengan simulasi penanganan bencana mengingat wilayah Jabar akan memasuki musim hujan mulai November 2024 sampai April 2025.
Berbagai upaya tersebut dibeberkan Bey di antaranya menggelar rakor penanganan banjir, longsor, cuaca dan gelombang ekstrem serta abrasi. Pemda provinsi juga telah menetapkan status siaga bencana dan pendirian pos komando penanganan darurat bencana.
"Karena Jabar ini kan rawan bencana jadi harus siap siaga bukan hanya pemerintah provinsi saja tapi di 27 kabupaten kota juga, termasuk masyarakat harus terus diingatkan," kata Bey.
Dalam arahannya, Bey meminta seluruh kabupaten kota yang diprediksi terdampak bencana agar melakukan pemantauan intensif kondisi masing-masing wilayah yang berpotensi menjadi sumber bencana. Kemudian menyampaikan informasi ancaman bencana yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Selama status siaga bencana ini Bey memastikan seluruh petugas dalam kondisi siap. "Petugas yang disiagakan BPBD, relawan, TNI Polri dan lainnya semua siap siaga," ucapnya.
Selain itu, pemda provinsi juga sudah menyiapkan anggaran untuk penanganan kebencanaan di tahun 2024 sebesar Rp125 miliar. "Anggaran BTT sudah disiapkan totalnya Rp125 miliar dari sisa anggaran tahun ini. Untuk tahun 2025 pasti lebih besar lagi," sebut Bey.
Kesiapsiagaan bencana juga dilakukan pada saat pemungutan suara 27 November. Karena pada momen tersebut, 49 persen wilayah Jabar diprediksi sedang mengalami puncak musim hujan.
Bey menuturkan, perlu dilakukan upaya penanganan darurat bencana demi kelancaran berlangsungnya pesta demokrasi. "TPS-TPS (tempat pemungutan suara) sudah diantisipasi oleh BPBD dan sudah dilakukan simulasi khususnya di daerah yang rawan yaitu di Jabar bagian selatan," ungkap Bey. (MC Prov. Jabar)