- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Rabu, 25 Desember 2024 | 13:10 WIB
: Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Mohammad Riyanto saat pengarahan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 di Ruang Mangoenkoesoemo, Kamis (24/10/2024).
Oleh MC KAB WONOSOBO, Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:27 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 184
Wonosobo, InfoPublik - Peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi salah satu prioritas perubahan dalam gerakan reformasi birokrasi, di mana inovasi menjadi sarana menuju terwujudnya good governance yakni pemerintahan yan efisien, efektif, responsif, transparan, dan akuntabel. Birokrasi dinamis yang didukung sebuah inovasi, memungkinkan terlaksananya perbaikan yang terus-menerus.
Hal tersebut ditekankan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Mohammad Riyanto saat pengarahan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kabupaten Wonosobo Tahun 2024 di Ruang Mangoenkoesoemo, Kamis (24/10/2024).
“Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) menjadi sebuah sarana dalam menumbuhkan semangat seluruh elemen Pemerintah Kabupaten Wonosobo, dalam menggagas penciptaan dan pengembangan inovasi guna meningkatkkan kualitas pelayanan publik, yang juga mendukung terwujudnya gerakan One Agency One Innovation,” ungkap Riyanto.
Lebih lanjut Riyanto mengatakan, seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo didorong untuk turut menyukseskan gerakan One Agency One Innovation, salah satunya dengan mengikuti KIPP, sebagai wujud komitmen bersama dalam memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara.
“Inovasi-inovasi ini saya harap dapat mendorong perbaikan-perbaikan pada bidang pelayanan publik, sehingga ke depan kita mampu terus mempersembahkan pelayanan prima kepada seluruh elemen masyarakat Wonosobo, serta mewujudkan kemajuan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kepala Bagian Organisasi Zulfa Akhwan Alim K menjelaskan, kegiatan KIPP memang dilaksanakan secara rutin. Pada 2024 jumlah kepesertaan meningkat, proposal dan jenis inovasinya yang masuk ada 33. Kemudian 24 dikurasi oleh tim administrasi untuk menentukan 10 besar. Selanjutnya dilaksanakan final, dengan cara presentasi dan wawancara dari inovasi masing-masing oleh juri dari Kemenpan RB, akademisi dan praktisi.
“Untuk para inovator nantinya akan kami bina dan bimbing untuk mengikuti KIPP tingkat berikutnya. Sebab selama beberapa tahun terakhir inovasi dari Wonosobo masuk top 40 inovasi nasional. Sehingga diharapkan dengan dukungan penuh dan pendampingan dapat berkontribusi terhadap reformasi pelayan publik maupun prestasi Wonosobo,” jelas Zulfa.
Pihaknya berharap ini menjadi pemicu dan pemacu dalam peningkatan pelayanan publik. Inovasi menjadi jawaban dalam menghadapi segala permasalahan yang muncul dalam pelayanan publik sehingga kepuasan masyarakat semakin meningkat.
“Pemkab Wonosobo sangat mendukung penuh terhadap segala inovasi untuk mendukung pelayanan publik terbaik. Sejatinya birokrasi adalah pelayan masyarakat,” pungkasnya. (MC Kab. Wonosobo)