Survei Penjualan Eceran September 2024: Penjualan Eceran Diprakirakan Tetap Tumbuh

: Survei penjualan eceran September 2024: penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh - Fot


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:46 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 47


Surabaya, InfoPublik - Kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada September 2024. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2024 yang diprakirakan mencapai 210,5 atau tumbuh sebesar 4,7 persen (yoy). Kinerja penjualan eceran tersebut ditopang antara lain oleh Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, Selasa (15/10/2024) mengatakan secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 2,5% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,7% (mtm), seiring dengan menurunnya permintaan masyarakat akibat berakhirnya program diskon yang diterapkan retailer pada event Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Beberapa kelompok tumbuh positif dan menahan penurunan kinerja penjualan eceran yang lebih dalam yaitu Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Peralatan Informasi dan Komunikasi. Pada Agustus 2024, IPR mencatat peningkatan. IPR tercatat 215,9 atau tumbuh sebesar 5,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,5 persen (yoy) didorong terutama oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat sebesar 1,7 persen (mtm), meningkat setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm). Peningkatan tersebut terutama terjadi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan meningkatnya permintaan saat event HUT RI didukung penerapan strategi potongan harga oleh retailer.

Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan yang akan datang, yaitu pada November 2024 dan Februari 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2024 dan Februari 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 141,3 dan 166,7 didukung oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan barang yang mencukupi. (MC Prov Jatim /hjr-jal/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:29 WIB
Kadis Kominfo Jatim Dialog Interaktif di RRI Terkait Hari Jadi Provinsi ke - 79
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 14:19 WIB
Agustus 2024, Utang Luar Negeri Indonesia Terkendali
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:43 WIB
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Secara Merata dan Setara
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:42 WIB
Tampil Perdana, EV-OS Unair Jadi Mobil Terestetik di Kompetisi Mobil Hemat Energi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:38 WIB
OJK Dorong BPD Berdaya Tahan, Kontributif dan Kompetitif
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:31 WIB
Unair Bakal Pertemukan Peserta Pimnas dengan Pengusaha dan Investor
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Selasa, 15 Oktober 2024 | 02:27 WIB
Unusa Beri Kemudahan untuk Biaya Kuliah dan Tidak Naikkan DPP-DOP