- Oleh MC PROV GORONTALO
- Kamis, 19 Desember 2024 | 16:46 WIB
: Para peserta Diklat Integrasi Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) ke-75 dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II saat mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo. (Foto: Azwar)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 14 Oktober 2024 | 22:54 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 719
Kota Gorontalo, InfoPublik – Para peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) Integrasi Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) ke-75 dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Gorontalo, Senin (14/10/2024).
Kedatangan 20 orang, termasuk pendamping, dari Kementerian Luar Negeri ini disambut oleh Kepala DLHK, Fayzal Lamakaraka, yang didampingi sejumlah kepala bidang. Kunjungan ini merupakan Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) dalam isu ketahanan iklim.
Fayzal Lamakaraka mempresentasikan kondisi lingkungan dan hutan Gorontalo dalam mempengaruhi iklim di Gorontalo. “Sekitar 65 persen daerah Gorontalo berupa hutan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan strategi ketahanan iklim dengan menggandeng organisasi perangkat daerah untuk menjalankan program kegiatan. DLHK telah menerapkan aturan wajib penggunaan tumbler untuk mengurangi limbah plastik yang dapat mempengaruhi iklim.
Dalam pertemaun ini, Fayzal berharap pemerintah pusat lebih memperhatikan kawasan timur Indonesia karena apabila Ibu Kota Nusantara (IKN) diresmikan, maka kawasan timur Indonesia termasuk Gorontalo merupakan salah satu daerah penyangganya.
Fayzal juga mengungkapkan ketahanan iklim merupakan isu krusial bagi Indonesia, mengingat meningkatnya dampak perubahan iklim. Pemerintah Indonesia aktif menangani tantangan ini, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Di tingkat internasional, kerja sama dalam ketahanan iklim didukung oleh berbagai institusi, termasuk Kementerian Luar Negeri (Kemlu), yang berperan dalam menetapkan norma dan regulasi terkait perubahan iklim dalam forum multilateral serta memperkuat dan mempromosikan kerja sama internasional di bidang ini.
Kementerian Luar Negeri melalui Program Pelatihan pada Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) di bawah Pusat Pendidikan dan Pelatihan akan mengadakan kegiatan Lokakarya mengenai Kesiapan Daerah dalam isu Ketahanan Iklim (Workshop on Regional Readiness for Climate Resilience), yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas lokal di Gorontalo.
Inisiatif ini dirancang untuk membekali daerah agar dapat lebih efektif dalam menangani tantangan iklim, dengan memanfaatkan keahlian dan pengalaman mitra internasional.
Kegiatan ini akan dilaksanakan melelui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. Sebagai salah satu mitra internasional di bidang perubahan iklim, keterlibatan Australia sangat relevan, terutama dalam berbagi pengetahuan dan keahlian teknis untuk mendukung keberhasilan proyek ini.
Provinsi Gorontalo dipilih sebagai daerah fokus karena kerentanannya yang tinggi terhadap risiko iklim dan pentingnya peran strategis Gorontalo dalam upaya adaptasi dan mitigasi iklim. Memperkuat ketahanan iklim di Gorontalo merupakan hal penting untuk mendukung strategi iklim nasional Indonesia. (mcgorontaloprov/azwar)