Festival Pantai Lapasi 2024, Merawat Warisan Budaya Maluku Utara Lewat Bacarita Kampung dan Tarian Togal

: Tarian tradisional dalam Festival Pantai Lapasi. (Istimewa)


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 15 Oktober 2024 | 13:21 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 197


Halmahera Barat, InfoPublik – Festival Pantai Lapasi (FPL) 2024 di Desa Lako Akelamo, Kecamatan Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, sukses merayakan kekayaan warisan budaya lokal dengan tema "Bacarita Kampung: Merawat Tanah Leluhur dan Pementasan Tarian Tradisional Togal".

Acara yang digelar pada Sabtu (12/10/2024) berhasil menarik perhatian masyarakat lokal dan pegiat seni serta budaya yang ingin mengenal lebih dalam tentang tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi di Maluku Utara.

Rinto Taib, pegiat kebudayaan yang menjadi narasumber utama, menyatakan, acara Bacarita Kampung merupakan upaya nyata untuk menghidupkan kembali kesadaran kolektif akan warisan budaya.

"Acara ini merupakan momentum penting bagi generasi muda untuk memahami jati diri mereka sebagai bagian dari pemilik kebudayaan yang kaya di Maluku Utara," ucap Rinto.

Tarian Togal, salah satu budaya penting dari Maluku Utara, menampilkan nilai-nilai kerja sama, solidaritas, kekeluargaan, dan penghormatan terhadap alam.

“Dalam tarian ini, gerakan-gerakan menggambarkan harmoni antara manusia dan alam, yang menjadi cerminan penting dari spirit lokalitas yang harus terus dijaga,” tambah Rinto.

Selain itu, dia menekankan pentingnya adaptasi budaya di era digital, mengajak generasi muda untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana pelestarian budaya.

"Generasi muda bisa membuat konten kreatif seperti video atau foto tentang tarian dan cerita rakyat, agar semakin dikenal masyarakat luas," katanya.

Pementasan tarian Togal oleh kelompok Togal "Gam Ma Cahaya" dan penampilan dari Sanggar Salendang Brawia menambah warna acara dengan gerakan yang ritmis dan ekspresif, menggambarkan kisah leluhur dengan nilai-nilai kehidupan yang masih relevan hingga kini.

Thamrin Ali Ibrahim selaku penyelenggara acara dan penerima bantuan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Maluku Utara, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diterima.

"Dengan adanya acara ini, kita tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga memperkuat identitas kita sebagai orang Halmahera yang kaya akan kebudayaannya," ungkapnya.

Thamrin juga berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Maluku Utara untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya lokal.

"Budaya bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga warisan yang harus terus dijaga agar dinikmati oleh generasi mendatang," pungkasnya.

Melalui Festival Pantai Lapasi, kekayaan warisan budaya Maluku Utara diangkat dan dipromosikan, memperkuat identitas budaya lokal di tengah arus modernisasi. (SA/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 21 November 2024 | 17:44 WIB
Tidore Kepulauan Tingkatkan Pelayanan Kependudukan Lewat Audit TIK Dukcapil
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 21 November 2024 | 23:46 WIB
Pj Gubernur Maluku Utara Dukung Ketahanan Pangan Melalui Penanaman Bibit Jagung
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Kamis, 21 November 2024 | 12:10 WIB
Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus Tiga Kali, Kolom Abu Capai 800 Meter