- Oleh MC KAB DONGGALA
- Jumat, 22 November 2024 | 09:18 WIB
: Para pegiat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari 10 provinsi menghadiri Rural ICT Camp 2024 yang berlangsung di Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Foto : MC Sulteng
Oleh MC PROV SULAWESI TENGAH, Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:54 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 215
Sukabumi, InfoPublik – Para pegiat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari 10 provinsi menghadiri Rural ICT Camp 2024 yang berlangsung di Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dari 7 hingga 11 Oktober 2024.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Digital Access Programme (DAP) dan Common Room Networks Foundation dengan tema "Konektivitas Pedesaan & Ketahanan Iklim."
Rural ICT Camp bertujuan memperkuat akses digital di pedesaan, mengatasi kesenjangan digital, dan mendukung transformasi digital Indonesia melalui peningkatan keterampilan teknis dan literasi digital.
Sebanyak 11 kelompok Sekolah Internet Komunitas (SIK) dari berbagai provinsi, termasuk Desa Toro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hadir dalam acara ini.
Acara ini juga dihadiri oleh pejabat dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, serta Kementerian Kesehatan, bersama beberapa Kepala Dinas Kominfo dari berbagai provinsi.
Selain itu, beberapa perwakilan pegiat TIK dari Filipina dan negara lainnya turut hadir, memperkuat posisi acara ini sebagai forum pertukaran pengetahuan internasional.
Salah satu fokus utama dalam Rural ICT Camp adalah pengembangan akses digital di wilayah pedesaan, yang masih menghadapi tantangan besar. Sudaryano Lamangkona, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Sulawesi Tengah, menjadi narasumber dalam diskusi ini.
Dia menjelaskan hambatan dalam mengembangkan infrastruktur digital di wilayahnya, terutama terkait kondisi geografis dan keterbatasan infrastruktur.
“Perlu upaya-upaya kolaboratif antara semua pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan dalam membangun strategi ekosistem digital berbasis komunitas desa, untuk memperkecil kesenjangan digital di wilayah pedesaan,” ujar Sudaryano.
Sudaryano juga menambahkan bahwa pemerintah daerah menghadapi tantangan besar dalam membangun infrastruktur jaringan internet yang mencakup seluruh wilayah.
Selain itu, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam hal kebijakan infrastruktur digital harus diperkuat, termasuk pemberdayaan masyarakat agar lebih cakap dalam teknologi digital.
Selain diskusi mengenai isu-isu strategis digital, acara ini juga menggelar DAP Global Learning Event, yang memfasilitasi pertukaran pengetahuan antara peserta dari berbagai daerah dengan mitra internasional, seperti Kedutaan Besar Inggris.
Mereka membahas pentingnya internet komunitas dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan iklim.
Direktur Common Room Networks Foundation, Gustaff H. Iskandar, menjelaskan bahwa internet komunitas memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas pedesaan.
“Dengan keterlibatan masyarakat, kita bisa memastikan pemanfaatan internet yang bermakna untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan ketahanan iklim,” katanya.
Sejak pertama kali diselenggarakan di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, pada 2020, Rural ICT Camp telah berkembang menjadi forum internasional yang menegaskan peran penting organisasi sipil dalam pengembangan teknologi informasi untuk memperkuat kedaulatan digital di pedesaan. (MC Pemprov Sulteng)