- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 26 Desember 2024 | 12:04 WIB
: Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, menghadiri dan mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2024 secara virtual di ruang rapat Sekda. Foto: Algifary
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 7 Oktober 2024 | 17:50 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 220
Tidore, InfoPublik – Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, melalui Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berkomitmen menjaga stabilitas harga komoditas.
Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi mingguan yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, pada Senin (7/10/2024), dibahas langkah-langkah untuk mengatasi inflasi yang melonjak di beberapa daerah.
Dalam rapat yang diikuti oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Abdul Hakim Adjam serta Tim TPID Tidore secara virtual, Tomsi Tohir menyampaikan kekhawatirannya mengenai kenaikan harga komoditas di berbagai daerah.
"Minggu lalu ada 180 Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga, minggu ini jumlahnya meningkat menjadi 247, terutama pada komoditas bawang merah dan cabai rawit," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kenaikan harga tersebut terjadi secara acak di daerah-daerah tertentu, dan hal ini menunjukkan perlunya introspeksi dari masing-masing daerah.
"Kami berharap Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan segera melakukan upaya nyata agar tidak tercatat lagi minggu depan," imbuhnya.
Sementara itu, Deputi Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, melaporkan bahwa deflasi komponen harga bergejolak pada September 2024 merupakan yang terdalam dalam empat tahun terakhir, dengan tingkat deflasi mencapai 2,81%.
Bahan makanan juga mengalami deflasi sebesar 1,93%, sementara komponen energi mengalami penurunan harga sebesar 0,30% karena penurunan harga BBM nonsubsidi.
"Jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan yang mengalami kenaikan," ujar Pudji.
Dia juga merinci bahwa harga bawang merah naik 5,50% dibandingkan September 2024, sementara harga minyak goreng naik 0,36%, telur ayam naik 0,53%, dan cabai rawit turun 3,24% pada periode yang sama.
Dalam rakor tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi Presiden terhadap pengendalian inflasi yang berhasil menekan inflasi year-on-year (y-o-y) hingga 1,84%, dengan inflasi month-to-month (m-t-m) mengalami deflasi sebesar 0,12%.
"Ini adalah angka terendah selama dua tahun kita menggelar rakor ini, dan juga terendah sejak Indonesia merdeka," katanya.
Dia juga mencatat bahwa inflasi tertinggi pada September 2024 terjadi di sepuluh provinsi, termasuk Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara, sementara inflasi terendah tercatat di Bangka Belitung, Papua, dan Sulawesi Tenggara.
Usai mengikuti rakor, Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan Abdul Hakim Adjam menegaskan bahwa Pemerintah Kota Tidore melalui TPID akan terus melaksanakan upaya pengendalian inflasi meskipun ada transisi pemerintahan secara nasional.
"Kami tetap fokus untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan barang-barang distribusi tetap terjangkau oleh masyarakat. Kerja-kerja TPID akan dimaksimalkan untuk meminimalisir kenaikan harga, terutama di sektor pangan," ungkapnya. (tn/MC Tidore)