- Oleh MC KAB BENGKALIS
- Kamis, 21 November 2024 | 22:30 WIB
:
Oleh MC KAB BENGKALIS, Senin, 7 Oktober 2024 | 23:28 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 139
Bengkalis, InfoPublik – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, menerima audiensi dari pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkalis di Wisma Sri Mahkota, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, pada Senin (7/10/2024).
Audiensi ini bertujuan membahas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat, seperti pelayanan penyeberangan Feri Roro (Roll-On Roll-Off) dan kondisi abrasi di pesisir pantai Bengkalis.
Pj Ketua HMI Cabang Bengkalis, Muhammad Yusri, bersama sembilan anggota lainnya menyampaikan keluhan masyarakat mengenai pelayanan penyeberangan Air Putih-Sungai Selari yang masih sering mengalami penerobosan antrean dan pengabaian pencatatan plat nomor kendaraan saat pembelian tiket.
"Terima kasih kepada Bapak Pjs Bupati Bengkalis yang telah bersedia menerima audiensi ini. Kami ingin menyampaikan bahwa masih sering terjadi penerobosan antrean di penyeberangan Roro dan pengabaian pencatatan nomor plat kendaraan. Hal ini perlu menjadi perhatian serius," ujar Yusri.
Menanggapi hal tersebut, Pjs Bupati Bengkalis segera meminta Kepala Dinas Perhubungan, Muhammad Adi Pranoto, untuk memberikan penjelasan. Menurutnya, permasalahan ini sudah menjadi prioritas Pemkab Bengkalis dan sedang direncanakan solusi berupa sistem barcode untuk pejabat yang mendapatkan fasilitas prioritas.
“Kita sudah mencanangkan perbaikan sistem dengan menerapkan barcode untuk individu pejabat yang mendapat fasilitas prioritas. Dengan begitu, tidak ada lagi penyalahgunaan fasilitas dengan memanfaatkan plat nomor kendaraan,” jelas Muhammad Adi Pranoto.
Pjs Bupati Bengkalis, Akhmad Sudirman Tavipiyono, mengapresiasi audiensi ini dan mengajak HMI untuk lebih sering berdiskusi dengan format yang lebih terarah, membahas topik-topik khusus untuk mencari solusi terbaik.
“Diskusi tematik seperti ini lebih efektif dan memberikan ruang untuk mengupas tuntas setiap permasalahan. Semoga ke depannya kita bisa melaksanakan audiensi yang lebih fokus agar bisa mencapai hasil yang konkret,” ujarnya.
Selain itu, pertemuan itu juga menyoroti kondisi abrasi di wilayah pesisir Bengkalis yang semakin parah.
Kepala Bappeda, Rinto, menjelaskan bahwa penanganan abrasi membutuhkan campur tangan dari pemerintah provinsi dan pusat, karena wilayah pantai bukan sepenuhnya kewenangan pemerintah daerah.
“Kami memahami kekhawatiran terkait abrasi. Namun, wilayah pantai termasuk ke dalam kewenangan provinsi dan pusat. Untuk penanganan yang lebih efektif, seperti pembangunan batu pemecah ombak, harus dilakukan di titik surut air laut yang bukan lagi berada di bawah kewenangan Pemkab. Kita terus berupaya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat agar masalah ini segera diatasi,” terang Rinto.
Sementara itu, Sekda Bengkalis, Ersan Saputra, mendorong mahasiswa untuk proaktif dan berkontribusi dalam membangun daerah. Ia juga menegaskan agar jika ada Kepala Perangkat Daerah yang tidak merespon ajakan diskusi hingga tiga kali, mahasiswa bisa melaporkannya langsung kepada Sekda.
“Apabila sudah tiga kali diajak diskusi namun tidak ada respons, segera sampaikan kepada saya, dan saya sendiri yang akan menindaklanjutinya,” tegas Ersan.
Di akhir audiensi, Pjs Bupati Bengkalis berpesan agar mahasiswa terus mengasah kemampuan akademis serta organisasi sehingga siap menjadi pemimpin masa depan yang berkualitas.
“Akademis dan organisasi harus seimbang. Dengan begitu, kalian akan tumbuh menjadi pemimpin handal yang siap memajukan daerah kita di masa mendatang,” tutupnya.
#DISKOMINFOTIK