- Oleh MC KOTA TIDORE
- Kamis, 26 Desember 2024 | 12:04 WIB
: Koordinator Wilayah Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Maluku Utara, Rifandi Umaternate. Foto: Anggota Mafindo Malut
Oleh MC KOTA TIDORE, Senin, 7 Oktober 2024 | 10:21 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 291
Ternate, InfoPublik – Menjelang Pilkada 2024, ancaman hoaks semakin marak di Maluku Utara (Malut). Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Malut saat ini tengah memfokuskan dua program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya hoaks, yang seringkali dimanfaatkan untuk mempengaruhi pemilih selama proses Pilkada.
Koordinator Wilayah Mafindo Malut, Rifandi Umaternate, menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan dua program utama, yaitu sekolah kebangsaan dan sosialisasi kepada pemilih lanjut usia (lansia).
Kedua program ini bertujuan untuk mengurangi risiko disinformasi yang kerap menargetkan kelompok pemilih tertentu, seperti lansia, yang sering menjadi sasaran berita palsu di media sosial.
“Program sosialisasi kepada pemilih lansia telah dilaksanakan di Kelurahan Gambesi, sementara Sekolah Kebangsaan dilakukan di salah satu sekolah di Ternate,” ungkap Rifandi dalam wawancara di Ternate, Sabtu (5/10/2024).
Lebih lanjut, Mafindo Malut bekerja sama dengan Satgas Pemilu 2024 dalam memberikan edukasi kepada relawan pemilu untuk menyebarluaskan informasi terkait bahaya hoaks.
Menurut Rifandi, salah satu langkah penting adalah produksi video edukatif tentang hoaks yang beredar di media sosial, guna memperingatkan masyarakat tentang dampak negatif hoaks, khususnya selama masa kampanye.
“Kami juga sedang menyiapkan kampanye prebunking yang akan digelar pada 20 Oktober 2024 di Taman Nukila. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai hoaks yang kerap muncul selama kampanye politik,” tambah Rifandi.
Dalam skala nasional, Mafindo telah membangun jaringan kemitraan yang kuat untuk menangkal penyebaran hoaks, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Secara khusus, di Maluku Utara, Mafindo bekerja sama dengan Bawaslu Provinsi Maluku Utara serta berbagai organisasi seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) melalui koalisi cek fakta yang bertujuan untuk memberikan edukasi pada masyarakat selama Pilkada 2024.
“Kami berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menyaring informasi yang tersebar di media sosial. Jangan mudah menerima informasi tanpa memeriksa kebenarannya, terutama menjelang Pilkada, di mana banyak pihak yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan kampanye hitam,” tutup Rifandi.
Dengan ancaman hoaks yang terus berkembang, langkah-langkah preventif seperti yang dilakukan oleh Mafindo sangat penting untuk menjaga demokrasi yang sehat di Maluku Utara, terutama di tengah derasnya arus informasi digital. (MC Tidore)