BRGM Libatkan Generasi Muda dalam Pemulihan Gambut dan Mangrove di Riau

:


Oleh MC PROV RIAU, Senin, 30 September 2024 | 13:41 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 77


Pekanbaru, InfoPublik – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggalakkan upaya pemulihan lingkungan hidup dengan menggandeng generasi muda melalui program penanaman sagu dan mangrove di Desa Lukit, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, pada Minggu (29/9/2024).

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tiga krisis planet yang saling terkait, yakni perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi.

Kepala BRGM, Hartono, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memulihkan lingkungan hidup melalui restorasi gambut dan rehabilitasi mangrove. Menurutnya, tiga krisis planet tersebut tidak hanya mengancam keseimbangan alam, tetapi juga berdampak pada keberlangsungan hidup manusia.

“Perhatian dan keterlibatan berbagai pihak sangat diperlukan dalam pelestarian ekosistem gambut dan mangrove. Oleh karena itu, BRGM melibatkan generasi muda, yang merupakan ujung tombak dalam pengembalian fungsi ekosistem gambut dan mangrove melalui kegiatan Youth Conservation Festival (YCFest) 2024,” kata Hartono.

Kegiatan ini dipusatkan di Desa Lukit, yang dinilai mampu menunjukkan sinergi positif dalam restorasi dan konservasi lahan gambut melalui berbagai kegiatan seperti penanaman sagu dan pengembangan ekowisata mangrove.

“Masyarakat di Desa Lukit secara mandiri telah melakukan rehabilitasi mangrove. Ini adalah bukti bahwa restorasi lahan gambut dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif masyarakat lokal,” tambahnya.

Sekretaris Desa Lukit, Muhammad Ali Murtado, menambahkan bahwa Desa Lukit pernah mengalami tantangan besar, khususnya saat kebakaran lahan pada tahun 2014 yang menyebabkan sulitnya mencari bahan pangan dan terganggunya aktivitas masyarakat.

“Pada periode 2017 hingga 2019, program sekat kanal dari BRGM dilaksanakan untuk menahan laju air, sehingga lahan gambut tetap basah. Kemudian pada tahun 2020, kegiatan penanaman sagu mulai berjalan dan hingga 2024 ini, total luas lahan gambut yang telah direvegetasi mencapai 135 hektare,” ujarnya.

Ali juga menyebutkan bahwa masyarakat Desa Lukit kini telah melakukan rehabilitasi mangrove secara mandiri. Ia berharap kegiatan restorasi gambut dan mangrove ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan mendukung perekonomian desa.

 

Berita Terkait Lainnya