:
Oleh MC PROV RIAU, Jumat, 20 September 2024 | 16:02 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 223
Pekanbaru, InfoPublik – Sampah plastik masih menjadi masalah besar di Indonesia, termasuk di Kota Pekanbaru. Sampah jenis ini memberikan ancaman serius terhadap lingkungan karena jumlahnya terus bertambah setiap hari.
Namun, Soffia Seffe, pemilik Bank Sampah Dalang Collection, telah menemukan cara kreatif untuk mengatasi masalah ini dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang-barang bermanfaat.
Soffia, yang juga bekerja di Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Seksi Limbah Domestik, telah menyulap limbah plastik menjadi berbagai produk seperti tas, keranjang, dompet, sepatu, sandal, kotak pensil, baju, dan karpet. Produk-produk kreatif ini bahkan berhasil merambah pasar ekspor karena keunikannya.
"Bank Sampah adalah strategi untuk mengajak masyarakat mengolah, menabung, bahkan berkarya dari sampah. Biasanya sampah hanya dibuang atau diberikan ke pemulung," ujar Soffia di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Kamis (19/9/2024).
Dalang Collection, yang berdiri sejak 2007, telah menjadi pusat pelatihan daur ulang sampah plastik. Bank Sampah Dalang Collection berlokasi di Jalan Gajah, Kelurahan Bambu Kuning, dan Rumah Pintar Dalang Collection berada di Kelurahan Industri Tenayan Raya, Pekanbaru.
"Kegiatan ini adalah cermin bahwa kita harus berkolaborasi dengan masyarakat. Tanpa masyarakat, kita tidak bisa mengolah sampah atau melakukan kegiatan lainnya," jelas Soffia.
Ia juga menekankan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama, dan ia berharap pengelolaan sampah di Provinsi Riau bisa menjadi lebih efektif. Menurutnya, TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak lagi menjadi solusi utama di masa depan, terutama karena dampaknya terhadap emisi gas metana.
"Bahkan instruksi dari pusat (KLHK) sudah tidak lagi berfokus pada pembangunan TPA, tetapi pada pengolahan sampah langsung dari sumbernya," tambahnya.
Soffia berharap Dalang Collection dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengolah sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi. Dengan aksi-aksi pengolahan sampah yang benar, sampah plastik tidak hanya akan berkurang, tetapi juga menjadi sumber keuntungan bagi masyarakat.
"Ini adalah tugas pemerintah untuk mendorong masyarakat melakukan pengelolaan sampah. Harapannya, kegiatan ini terus ditingkatkan agar pemahaman tentang pengelolaan sampah yang benar bisa tersebar luas di seluruh Provinsi Riau," tutup Soffia.
(Mediacenter Riau/nb)