Brida Buleleng Gelar FGD untuk Susun Model Kebijakan Pengembangan Singaraja Sebagai Kota Pendidikan

: Kegiatan Focus Grouf Disscusion (FGD) yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng di ruang rapat Brida Buleleng, Jumat (20/9/2024). (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BULELENG, Sabtu, 21 September 2024 | 15:00 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 112


Buleleng, InfoPublik - Sehubungan dengan kegiatan Penyusunan Kajian Pengembangan Model Kebijakan dalam Mewujudkan Singaraja Sebagai Kota Pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menggelar Focus Grouf Disscusion (FGD) di ruang rapat Brida Buleleng, Jumat (20/9/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, perwakilan sekolah, serta organisasi masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan.

Saat membuka acara ini, Kepala Brida Kabupaten Buleleng Made Supartawan menyampaikan pentingnya sinergi antara berbagai sektor dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pendidikan di Singaraja.

"Dengan adanya FGD ini, kami berharap dapat menyusun model kebijakan yang relevan dan tepat sasaran untuk menjadikan Singaraja sebagai pusat pendidikan unggulan di Bali," ujarnya.

Sementara itu, perwakilan tim pelaksana kajian pengembangan dari Undiksha Singaraja, I Nengah Suastika, menekankan pentingnya peran sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk mendorong pengembangan Singaraja sebagai kota pendidikan.

"Kami berkomitmen untuk mengkaji berbagai aspek, mulai dari infrastruktur pendidikan, kualitas SDM, hingga kebijakan strategis yang diperlukan untuk menguatkan peran Singaraja dalam mencetak generasi unggul," ungkapnya.

FGD ini bertujuan untuk menyampaikan laporan antara hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim peneliti dari Undiksha, di antaranya penguatan infrastruktur pendidikan tentang kebutuhan fasilitas pendidikan, seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi digital yang mendukung pembelajaran modern. Selain itu, hal yang juga dibahas adalah peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidik di Buleleng dalam pengembangan kompetensi tenaga pengajar.

Hasil FGD ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal dalam penyusunan kebijakan yang tepat. “Kami menyambut baik masukan dari akademisi dan masyarakat. Ini akan memperkuat arah kebijakan kami ke depan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Singaraja,” tuturnya.

Dengan hasil kajian ini, diharapkan langkah-langkah strategis untuk menjadikan Singaraja sebagai kota pendidikan dapat segera diwujudkan, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Buleleng secara keseluruhan.

FGD ini menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kajian pengembangan model kebijakan, dengan hasil akhir berupa rekomendasi konkret yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti. (MC Kab.Buleleng/mdy)

 

Berita Terkait Lainnya