- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi Gorontalo, Rusli Nusi. (Dok. Kominfotik)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 19 September 2024 | 08:35 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 224
Kota Gorontalo, InfoPublik - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi Gorontalo Rusli Nusi meminta Yayasan SMK Kesehatan Bina Bakti Nusantara Gorontalo untuk mendahulukan nasib ratusan siswa di sekolah itu. Pernyataan tersebut menyusul ditutupnya sekolah oleh oknum yang mengatasnamakan pihak yayasan.
Rusli menyayangkan penutupan sekolah yang mengganggu aktivitas belajar mengajar itu. Pihaknya tidak ingin masuk di urusan internal yayasan dan keluarga ahli waris, tapi ia berharap nasib siswa dan guru memperoleh kejelasan.
“Pertama kami sampaikan bahwa sekolah ini adalah sekolah swasta sehingga sulit bagi kami mengintervensi terlalu jauh. Penutupan sekolah ini murni karena konflik internal keluarga/ahli waris yayasan. Keprihatinan kami lebih kepada nasib guru dan ratusan siswanya” kata Rusli Nusi, Rabu (18/9/2024).
Dijelaskan Rusli, konflik yayasan bermula dari pergantian pengurus yayasan yang didirikan oleh Yetty Lamadlauw sebagaimana akta Nomor 15 tahun 2010. Belakangan, susunan kepengurusan itu diubah oleh beberapa pihak melalui akta Nomor 43 tanggal 2 November 2021 dengan tidak menyertakan Yetty Lamadlauw sebagai pengurus.
“Nah ini kemudian bergulir di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi Negeri hingga ke Mahkamah Agung. Kami sudah menerima salinan putusan MA yang pada intinya menolak permohonan para pemohon. Artinya, Ibu Yetty sebagai pendiri yang memenangi sengketa ini,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku tidak ingin masuk ke dalam konflik internal keluarga dan yayasan. Ia hanya berharap para pihak mendahulukan nasib ratusan siswa dan guru di sekolah tersebut. Terlebih, siswa kelas XII sebentar lagi akan ujian akhir.
“Sudah beberapa kali kami mediasi. Tanah ini milik almarhum Pak Keppe, saudara kandung Ibu Yetty. Beliau sudah meninggal tapi ada anak-anaknya. Nah ini perlu dikomunikasikan dengan baik supaya perkara tanah dan yayasan ini bisa selesai,” pintanya.
Disdikbud mencatat jumlah siswa di SMK Kesehatan sebanyak 277 siswa. Terdapat delapan guru PNS dan tiga honorer yang dibantu oleh pemprov. Guru yayasan sebanyak 24 orang dan honorer sekolah tiga orang. (mcgoorntaloprov/isam)