- Oleh MC KOTA SINGKAWANG
- Selasa, 5 November 2024 | 12:24 WIB
: Pengarahan dari Kabid PTKPK Disdikbud Kobar Rahmad Trisdijanto
Oleh MC KAB KOTAWARINGIN BARAT, Kamis, 12 September 2024 | 17:57 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 139
Pangkalan Bun, InfoPublik - 50 orang guru dan kepala sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berasal dari enam kecamatan se-Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengikuti kegiatan Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal yang diselenggarakan oleh Dinas Dikbud, Rabu (11/9/2024).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum muatan lokal yang berbasis potensi/ciri khas daerah Kotawaringin Barat. Selain itu, kegiatan ini merupakan pelaksanaan dari Peraturan Bupati Kobar Nomor 24 Tahun 2024 tentang Penyelenggaran Kurikulum Muatan Lokal Kabupaten Kotawaringin Barat.
Mewakili Plt Kepala Dinas Dikbud Kobar, pelatihan dibuka oleh Kepala Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan dan Pengembangan Kurikulum Rahmad Trisdijanto.
Dalam sambutannya Rahmad mengatakan bahwa Kurikulum Muatan Lokal dapat dikembangkan di sekolah. Kurikulum Muatan Lokal dikembangkan sesuai Perbup Kobar Nomor 24 Tahun 2024.
Terdapat 13 kearifan lokal yang dapat dikembangkan dan dijadikan kajian dalam pengembangan kurikulum. Muatan Lokal dikembangkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, seperti bahasa dan sastra daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, lingkungan alam/ekosistem, masakan tradisional, permainan tradisional dan lain-lain.
Pada pelatihan ini guru diajak untuk mengenal potensi disekitar sekolahnya yang kemudian disusun mejadi kurikumum. Selanjutnya kurikulum ditetapkan oleh kepala sekolah.
“Kurikulum bersifat fleksibel, artinya dokumen dapat dirubah dan disesuaikan dengan perkembangan jaman dan kebutuhan sekolah /peserta didik,” ujar Rahmad Trisdijanto.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, perlunya mengevaluasi kurikulum dan tidak ada batasan waktu untuk merubah atau menyesuaikannya. Misalnya dalam 1 semester kurikulum dirubah dan disesuaikan dengan dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP).
“Misalnya pada semester pertama muatan lokalnya adalah kesenian tradisional dengan mengenalkan tarian-tarian tradisional. Semester berikutnya adalah mengenalkan makanan tradisional, misalnya kerupuk basah, lidah sapi, Coto Manggala dan lainnya,” terang Rahmad.
“Disamping itu, diharapkan guru dan kepala sekolah dapat menyusun kurikulum muatan lokal yang selanjutnya akan diterapkan di sekolah masing masing,”tambahnya.
Kegiatan ini digelar di Aula Hotel Andika Pangkalan Bun dan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 11-12 September 2024. Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Kabupaten Kotawaringin Barat, Ika Puji Rahayu.(mc kobar/eyv).