Pemprov Berikan Delapan Rekomendasi Pengembangan Pertanian Pangan Lokal di Kalsel

: Pemprov berikan delapan rekomendasi pengembangan pertanian pangan lokal di Kalsel -Foto:mc.Kalsel


Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 26 November 2024 | 19:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 67


Banjarbaru, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan memberikan delapan rekomendasi dari hasil Kajian Strategi Pengembangan Pertanian Pangan Lokal di Kalimantan Selatan.

Rekomendasi yang diberikan yaitu: 1) mempercepat pembuatan aturan tentang Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) yang memuat informasi luasan dan titik koordinat Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Calon Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (CLP2B), 2) membuat aturan tentang perlindungan keanekaramanan hayati tanaman sumber pangan lokal, 3) membuat aturan yang memuat upaya untuk menurunkan konsumsi beras dan terigu, serta mempromosikan/meningkatkan konsumsi pangan lokal,4) meningkatkan produksi dan produktivitas lahan pertanian untuk pangan, 5) mengoptimalkan unit-unit pengolahan pangan lokal, 6) meningkatkan keanekaragaman produk olahan sesuai dengan selera konsumen, 7) meningkatkan produksi dan promosi olahan pangan fungsional, serta 8) menginisiasi pembentukan kelembagaan pemasaran pangan lokal yang berbadan hukum/koperasi.

Penjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Brida Provinsi Kalimantan Selatan, Hadi Safitri melalui Kepala Bidang Kerjasama dan Diseminasi, Nurhidayati menuturkan pengembangan pangan lokal di Kalimantan Selatan banyak menemui kendala seperti kontinuitas bahan baku yang disebabkan faktor lingkungan maupun kurangnya minat petani untuk membudidayakan komoditas pangan lokal.

"Komoditas pangan lokal sebagian besar masih diolah secara tradisional, tidak mengikuti selera generasi muda saat ini, sehingga tidak banyak diminati," ucapnya, Banjarbaru, Selasa (26/11/2024).

Dirinya menerangkan kajian yang dilakukan ini bertujuan untuk menganalisis kondisi eksisting pertanian pangan lokal, keberlanjutan pertanian pangan lokal, serta menyusun strategi pengembangan pertanian pangan lokal di Kalimantan Selatan. 

Menurutnya, strategi pengembangan pangan lokal yang direkomendasikan berdasarkan hasil analisis yaitu strategi yang fokus pada peningkatan 5 kebutuhan pengembangan pangan lokal di Kalimantan Selatan yaitu pada variabel kelengkapan aturan, ancaman kegiatan lain, budidaya, pengolahan, dan pemasaran.

"Dalam kajian kali ini ada lima peneliti yang sebelumnya sudah turun ke lapangan untuk mendata dan memeriksa langsung kendala para petani dalam pengembangan pertanian pangan lokal yaitu Sri Setyati, Agung Nugroho, Lisda Noorizatil Hasanah, Muhammad Nur, dan Askalani," tuturnya.

Dirinya pun berharap melalui penelitian ini dapat membantu stakeholder terkait untuk dapat mengembangkan pertanian pangan lokal agar dapat terus berkelanjutan.

"Berdasarkan penelitian ini, teridentifikasi bahwa tanaman yang merupakan sumber karbohidrat dan sumber pangan lokal di Kalimantan Selatan terdapat 20 jenis yang terdiri dari 13 jenis merupakan tanaman pangan serealia dan umbi-umbian, dua jenis merupakan tanaman hortikultura dan lima jenis merupakan tanaman perkebunan/kehutanan,"tambahnya. (MC Kalsel/usu/Arh/Eyv)

 

Berita Terkait Lainnya