- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Jumat, 11 Oktober 2024 | 09:03 WIB
: Kolaborasi TPID, PKK Pontianak dan Bank Indonesia Perwakilan Kalbar | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Rabu, 11 September 2024 | 22:37 WIB - Redaktur: Untung S - 182
Pontianak, InfoPublik – Komoditas cabai kerap menjadi penyumbang inflasi di Kota Pontianak, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kota Pontianak mencanangkan Gerakan Menanam (Geram) Cabai. Inisiatif ini didukung oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar dan bertujuan untuk mengatasi fluktuasi harga cabai dan meningkatkan ketersediaan pangan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, menyampaikan dukungannya terhadap Geram Cabai sebagai upaya menjaga stabilitas inflasi dan ketersediaan komoditas penting seperti cabai rawit. Selain cabai, Geram juga menyasar komoditas sayuran seperti sawi hijau, kangkung, dan bayam. Kader PKK di seluruh Kota Pontianak diajak memanfaatkan pekarangan rumah dan barang-barang bekas sebagai wadah untuk menanam.
"Kepada para camat dan lurah, saya minta untuk memantau pelaksanaan Geram yang dilakukan oleh kader-kader PKK di wilayahnya masing-masing," ujar Ani Sofian usai mencanangkan Geram Cabai di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Rabu (11/9/2024).
Menurut data inflasi, Kota Pontianak mencatat angka inflasi sebesar 1,31 persen pada bulan Agustus 2024, menempatkannya sebagai kota dengan inflasi terendah keenam di Indonesia. Data ini dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam rapat koordinasi dengan kepala daerah melalui zoom meeting.
"Kegiatan ini adalah langkah penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong daya beli mereka," tambahnya.
Pj Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Anita Ani Sofian, menjelaskan bahwa kader PKK dikerahkan untuk menggalakkan penanaman cabai dan sayuran di pekarangan rumah, yang sejalan dengan program Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkembangan oleh Kementerian Pertanian dan program kerja TP-PKK Kelompok Kerja III.
"Program unggulan ‘Aku Hatinya PKK’ bertujuan untuk menciptakan pekarangan yang Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman dengan penanaman cabai sebagai solusi berkelanjutan untuk fluktuasi harga cabai," ujar Anita.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar, Abidin Abdul Haris, menyatakan bahwa Geram merupakan bagian dari strategi 4K dalam pengendalian inflasi, yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
"Geram masuk dalam strategi ketersediaan pasokan. Program TPID akan memfasilitasi pelatihan menanam cabai dan mendampingi ibu-ibu PKK dalam proses menanam hingga panen," jelas Abidin. Bank Indonesia juga mendukung dengan menyediakan ongkos angkut bibit dan handsprayer.
Abidin menegaskan bahwa Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalbar siap mendukung program Geram dalam upaya mengendalikan inflasi dan meningkatkan stabilitas pangan di Kota Pontianak.
"Outputnya adalah kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya beli di Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim/kominfo/Jemi Ibrahim)