- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Senin, 25 November 2024 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 13 September 2024 | 14:04 WIB - Redaktur: Elvira - 3K
Lumajang, InfoPublik - Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kini tengah menghadapi berbagai tantangan serius yang mengancam keberlanjutan pertanian lokal. Selain serangan hama tikus yang merajalela, cuaca yang tidak menentu dan keterbatasan akses terhadap pupuk bersubsidi semakin memperburuk situasi. Namun, berbagai langkah konkret mulai ditempuh oleh pemerintah desa dan instansi terkait untuk mencari solusi berkelanjutan.
Dalam acara Rapat Rutin Gabungan Kelompok Tani Desa Sumberwuluh, Selasa (10/9/2024), Kepala Desa Sumberwuluh menekankan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem sebagai salah satu cara alami mengendalikan populasi tikus yang semakin tak terkendali.
"Kami telah meminta para pemburu untuk menghentikan perburuan terhadap nyambek (biawak) dan hewan pemangsa alami tikus lainnya. Jika predator alami ini terus berkurang, maka populasi tikus akan semakin sulit dikendalikan," tegasnya.
Menurutnya, langkah tersebut menunjukkan kesadaran akan pentingnya konservasi spesies kunci dalam ekosistem pertanian.
Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang juga merespons tantangan yang dihadapi para petani dengan memperkenalkan program penyuluhan penggunaan pupuk organik. Penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Candipuro Edy Purwanto menyatakan bahwa pupuk organik merupakan solusi yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan.
“Pupuk organik bisa menjadi solusi jangka panjang. Selain murah, petani juga dapat memproduksinya sendiri, sehingga ketergantungan pada pupuk bersubsidi bisa dikurangi," ujarnya.
Ia juga mengatakan, bahwa pupuk organik tidak hanya membantu dalam meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga dapat beradaptasi dengan kondisi iklim yang berubah-ubah.
Langkah tersebut mendapat apresiasi dari para petani setempat yang berharap program tersebut dapat membantu mengurangi beban biaya produksi. Mereka juga menantikan hasil pertanian yang lebih optimal dengan berkurangnya serangan hama tikus dan penggunaan pupuk organik yang lebih sehat bagi lingkungan.
Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat Desa Sumberwuluh tersebut mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Dengan pendekatan yang terintegrasi, mulai dari konservasi pemangsa alami hingga inovasi dalam penggunaan pupuk, diharapkan pertanian di desa ini dapat pulih dan berkembang lebih baik di masa mendatang. (MC Kab. Lumajang/KIM Sumberwuluh/Cak Sul/An-m)