- Oleh MC KOTA TIDORE
- Minggu, 24 November 2024 | 08:26 WIB
: Kampus Universitas Pasifik Morotai. (Foto/Ir)
Oleh MC KOTA TIDORE, Rabu, 4 September 2024 | 10:09 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 154
Morotai, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, tengah menghadapi tantangan besar dalam mengelola anggaran pendidikan untuk pembayaran biaya akhir studi mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas).
Dengan total tagihan yang mencapai Rp2,2 miliar, kondisi kas daerah yang terbatas menjadi penghalang utama dalam memenuhi kewajiban keuangan tersebut.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Morotai, Sahril Totona, menyampaikan, Dinas Pendidikan Morotai telah memverifikasi surat tagihan dari Unipas.
"Untuk tahap pertama kita sudah kucurkan kurang lebih Rp300 juta, menyusul kemarin juga sudah kami usulkan Rp400 juta sekian," ujar Sahril, Selasa (3/8/2024).
Namun, Sahril mengakui bahwa keterbatasan anggaran daerah membuat pemerintah tidak bisa merealisasikan pembayaran penuh.
"Jadi kita bikin pencairannya bertahap, kemungkinan di angka maksimal di tahun ini Rp1,7 miliar yang bisa kita realisasi. Itu artinya bahwa tagihan yang diajukan kurang lebih Rp2,2 miliar sekian itu tidak bisa direalisasi secara keseluruhan," jelasnya.
Dari total anggaran yang bisa direalisasikan tahun ini, masih tersisa sekitar Rp500 juta yang belum dapat dibayarkan. Besar kemungkinan sisa tagihan tersebut akan dicairkan pada tahun 2025, mengingat keterbatasan kas daerah yang terus berlanjut.
Masalah ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak pemerintah daerah dalam mengelola anggaran pendidikan, terutama dalam memenuhi kewajiban biaya pendidikan tinggi di tengah keterbatasan dana yang ada.
Ke depannya, diperlukan perencanaan yang lebih matang dan pengelolaan keuangan yang lebih efisien untuk menghindari situasi serupa. (Ir/MC Tidore)