PMI Kembali Laksanakan Program Kesiapsiagaan Bencana

: Program kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan masyarakat dalam merespons potensi bencana gempa bumi untuk tahap ke-2 oleh PMI. Sumber Foto: PMI Jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 30 Agustus 2024 | 20:58 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 159


Surabaya, InfoPublik - Palang Merah Indonesia (PMI) dengan dukungan pendanaan dari United States Agency for International Development/Bureau for Humanitarian Assistance (USAID/BHA) melalui Palang Merah Amerika kembali melaksanakan program kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan masyarakat dalam merespons potensi bencana gempa bumi untuk tahap ke-2. 

"Program ini merupakan rangkaian Tahap II berdasarkan hasil pembelajaran dari proyek Program Earthquake Readiness (EQR) Tahap I sebelumnya, yang berakhir dengan sukses pada tahun 2021,"kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Pengurus PMI Pusat, Asmawi Syam. 

Mengutip laman PMI Jatim, Jumat (30/8/2024), Asmawi menambahkan, tujuan dari Program tahap 2 ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan permintaan akan penerapan retrofit aman gempa dan kepatuhan terhadap standar peraturan bangunan. Selain itu, sambil membangun kapasitas kesiapsiagaan bencana lokal di kalangan populasi yang berisiko dan dalam penyedia layanan respons bencana utama di Indonesia. 

"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa bumi di komunitas perkotaan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan individu serta pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan gempa bumi,'' kata Asmawi. 

Sementara itu, Acting Country Representative American Red Cross (Amcross) delegasi Indonesia, Muchrizal Harris Ritonga mengatakan, salah satu inovasi utama dari program Tahap II ini adalah pengembangan desain prototipe untuk konstruksi rumah. 

Desain ini dimaksudkan untuk membantu pemilik rumah dalam mendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), sehingga mengurangi hambatan dan biaya yang terkait dengan proses tersebut. Untuk mendukung kebijakan pemerintah yang baru, proyek ini akan menawarkan layanan teknis dan konsultasi gratis untuk mempermudah proses aplikasi PBG.

"Program yang dinamai Indonesia Earthquake Readiness ini akan melanjutkan program sukses sebelumnya di dua wilayah intervensi, yaitu Kota Sukabumi Jawa Barat dan Banyuwangi Jawa Timur. Penentuan wilayah tersebut berdasarkan hasil kajian dan penilaian kerentanan terhadap potensi risiko ancaman gempa bumi di dua lokasi program," terang Muchrizal Harris Ritonga. 

Lebih lanjut dijelaskan, sejumlah kegiatan terkait program ini akan dilakukan selama 22 bulan, mulai dari Juli 2024 hingga April 2026 bersama mitra dengan dukungan dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Build Change, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial RI, Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN), serta mitra strategis lainya seperti Atma Connect dan Peta Bencana. 

Muchrizal Harris Ritonga mengatakan sejak 2014 Palang Merah Amerika (Amcross) sudah bekerja sama dengan PMI dalam berbagai program kegiatan, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam penanggulangan bencana serta program lainnya.

Program yang bekerja sama dengan PMI ini bukan kali pertama, melainkan sudah berjalan sebelumnya dengan berbagai keberhasilan program yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Melalui program kerja sama saat ini kita berharap adanya upaya peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, serta mendorong kebijakan pemerintah terutama dalam konteks perubahan perilaku dalam upaya kesiapsiagaan bencana gempa bumi," katanya.

Di tempat yang sama, Yusak Oppusunggu, salah satu perwakilan USAID Indonesia mengatakan, pihaknya sangat senang bisa kembali bekerja sama dan mendukung dalam program kesiapsiagaan bencana gempa bumi di tahap 2 ini terutama dalam upaya penyadaran dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal perkotaan dan mendorong kebijakan dalam kesiapsiagaan potensi bencana gempa bumi.

"Kita semua tahu pada dasarnya bukan gempa bumi yang bersifat membunuh. Melainkan, bangunan yang rubuh akibat bencana itu. Untuk itu sangat penting untuk melakukan penguatan rumah dengan membangun rumah berstandar konstruksi aman gempa,"jelasnya.

Dia menjelaskan, eksistensi PMI saat ini sudah banyak berperan membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana dalam berbagai kondisi, baik dalam tahap kesiapsiagaan bencana maupun pada saat tanggap darurat dan pemulihan,"tambahnya. (MC Prov Jatim /hjr-idc/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:47 WIB
Dzaniyal Muhammad Chubaibillah, Qari' Jatim Tampil Menggugah di Final MTQ Nasional 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:49 WIB
Bank Jatim Salurkan Beasiswa untuk Mahasiswa Universitas Wijaya Putra
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:50 WIB
Cabor Woodball di PON XXI Aceh-Sumut 2024 Dimulai
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:51 WIB
Febrian Nur Hakimi, Finalis MHQ 10 Juz Tuna Netra Jatim
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Sabtu, 14 September 2024 | 18:54 WIB
Tundukkan Jabar, Pemanah Jatim Raih 1 Emas PON XXI