- Oleh MC KAB BANGKALAN
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:19 WIB
: Ahmad Nawari, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo. (Foto: Rosyid)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:58 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 221
Kota Gorontalo, InfoPublik – Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo memprogramkan revitalisasi bahasa daerah untuk menguatkan pemakaian di masyarakat dan menghindari kepunahannya. Upaya ini dilakukan karena ada indikasi bahasa Gorontalo mulai ditinggalkan petuturnya.
“Dalam dua pekan, ada satu bahasa daerah yang punah di Indonesia, kondisi ini mendorong Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo untuk memprogramkan revitalisasi Bahasa Gorontalo,” ungkap Ahmad Nawari, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Jumat (30/8/2024).
Nawari menyebutkan ada 718 bahasa daerah di Indonesia, sebagian dari bahasa tersebut mengalami kepunahan. “Idealnya, jangan punah, paling tidak perlambat kepunahannya,” tutur Nawari.
Ia memantau penggunaan bahasa Gorontalo dalam keluarga sudah sangat kurang. Ia memisalkan pada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu orang Gorontalo, tapi dalam kesehariannya tidak menuturkan bahasa ibu kepada anak-anaknya.
Menurut Nawari, pada lingkungan di luar lingkungan keluarga, penuturan bahasa daerah ini jauh lebih berkurang, sehingga pemerolehan bahasa ini sangat berkurang.
Ia mengapresiasi pemerintah yang berupaya memertahankan bahasa daerah melalui kebijakan wajib berbahasa daerah sehari dalan sepekan di lingkungan kantor. Upaya ini harus terus dikuatkan agar dapat berjalan secara efektif.
“Kami melakukan revitalisasi dimulai dengan koordinasi dengan pemerintah daerah, melaksanakan diskusi kelompok terpumpun bersama pakar bahasa, hingga bimbingan teknis,” ujar Nawari.
Ia menyebut bimbingan teknis ini melibatkan 251 guru muatan lokal di SD dan SMP. Para guru yang dilatih ini diharapkan dapat menularkan kemampuannya kepada guru-guru lain. Lalu, dari 251 guru dan guru lain yang mendapat pengetahuan dari guru yang ikut bimtek ini akan mengajarkan Bahasa Gorontalo di sekolah masing-masing.
“Kami akan terus memantau perkembangannya selama tiga bulan,” ujar Nawari. (mcgorontaloprov)