- Oleh MC PROV GORONTALO
- Sabtu, 14 Desember 2024 | 13:22 WIB
: Penyerahan paket bantuan oleh Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin. (Foto: Ais)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 6 November 2024 | 17:13 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 199
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Program Bele Mo’osehati resmi diluncurkan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin, di Desa Tabumela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Selasa (05/11/2024).
Acara peluncuran ini berlangsung sederhana dan disambut antusias oleh masyarakat, perwakilan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Dinas Kesehatan, Pemerintah Kecamatan Tilango, puskesmas dan jajaran Pemerintah Desa Tabumela yang hadir.
Program Bele Mo’osehati diinisiasi sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap permasalahan gizi dan kesejahteraan anak di Gorontalo. Rudy Salahuddin berharap Bele Mo’osehati bisa dibentuk di seluruh kabupaten/kota sehingga masalah gizi pada anak dapat diintervensi dengan baik dan maksimal.
“Ini merupakan terobosan dari Pemerintah Provinsi dan menjadi yang ketiga dibuat Bele Mo’osehati untuk mengintervensi anak-anak yang masih memiliki masalah gizi untuk penanganan stunting. Jadi di rumah ini nantinya kita bisa berharap semua intervensi itu bisa kita lakukan disini. Kita berharap bukan hanya di tiga tempat saja, tapi juga di kabupaten-kabupaten lain bahkan di satu kabupaten pun juga tidak harus satu tempat, bisa menjadi beberapa tempat,” kata Rudy.
Rudy menyatakan bahwa program ini dirancang untuk memberikan intervensi komprehensif dalam menangani berbagai masalah yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti gizi buruk, kemiskinan, dan pernikahan dini yang marak terjadi di wilayah ini.
“Untuk selanjutnya juga mungkin intervensi yang lain yang tadi disampaikan pak kepala dinas, terkait dengan permasalahan kemiskinan dan sebagainya bisa kita lakukan di satu tempat, ini harusnya jadi kayak semacam one stop service tapi lebih ditujukan kepada anak-anak yang bermasalah dengan gizi,” ungkap Rudy.
Peluncuran Bele Mo’osehati di Desa Tabumela ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mengatasi permasalahan gizi dan sosial pada anak di Gorontalo Gorontalo. Pemerintah Provinsi, kata Rudy, mengajak pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersinergi dan berpartisipasi aktif dalam mendukung kesuksesan program ini.
“Bersinergilah ini kan kita bersinergi, tidak bisa juga kita jalan sendiri karena kan lokasinya pasti di kabupaten/kota, jadi kita bersinergi apa yang harus diintervensi dari masing-masing itu jangan duplikasi. Jadi kita masing-masing mengerjakan yang berbeda supaya tidak ada duplikasi di dalam penanganan,” ujarnya.
Senada dengan Pj Gubernur, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menjelaskan program Bele Mo’osehati akan melakukan intervensi secara komprehensif yang melibatkan lintas sektor dan lintas program.
“Ada satu hal yang berbeda ketika kita melaksanakan di Kabupaten (Gorontalo) yaitu kita mulai memadukan ini dengan data kemiskinan, data pernikahan dini kemudian data perceraian dan mudah-mudahan intervensinya akan berkolaborasi misalnya dengan psikolog untuk mereka yang menikah dini. Demikian juga yang bercerai, mudah-mudahan ini akan membantu mereka memulihkan kesehatan mental mereka untuk merawat anak-anak ke depan,” tuturnya.
Pelaksanaan Bele Mo’osehati di Desa Tabumela didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Gorontalo, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Pangan Provinsi, Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Pemerintah Kecamatan Tilango, Pemerintah Desa Tabumela dan Kader Kesehatan. (mcgorontalorov/md/nancy)