- Oleh Untung Sutomo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:55 WIB
: Kadis Parekrafbud Manggarai Barat, Stefan Jemsifori (kedua dari kiri), saat menyampaikan kata sambutan. (Foto: Gonsalez)
Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:50 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 247
Labuan Bajo, InfoPublik - Untuk melakukan pengembangan atas keberadaan potensi lokal di Manggarai Barat, maka yang menjadi titik kunci adalah tiga hal, yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudataan Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Stefan Jemsifori, dalam kata sambutannya saat membuka kegiatan Fasilitasi Pendanaan dan Pembiayaan di Pavilla Hotel, Kamis (15/8/2024).
“Inovasi, adaptasi dan kolaborasi merupakan kunci utama dalam melakukan pengembangan daya saing ekonomi Manggarai Barat berbasis potensi lokal,” ujar Stefan.
Diakuinya bahwa selama ini tiga kunci utama itu sudah berjalan walaupun butuh sentuhan-sentuhan berbagai pihak agar hasilnya bisa maksimal.
Dalam membangun kepariwisataan di Manggarai Barat, kata Stefan, pemerintah daerah memfasilitasi berbagai hal untuk memunculkan spirit, inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat tentunya tidak bisa berjalan sendiri, maka dibutuhkan kerja sama dari setiap stakeholder dalam menjawab kebutuhan tantangan destinasi superprioritas ini,” tutur Stefan
Fasilitasi pendanaan dan pembiayaan ini, menurut Stefan, merupakan sebuah bentuk kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku ekonomi kreatif, untuk mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif sebagai penggerak ekonomi utama, serta mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya pengembangan daya saing ekonomi berbasis potensi lokal.
Pada kegiatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Parekrafbud, Yoseph E.N. Nahas, menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan kepastian modal usaha, termasuk untuk tetap terjaganya hasil produk pelaku ekonomi kreatif yang berkualitas, baik yang dihasilkan oleh kelompok usaha maupun yang dihasilkan oleh perorangan.
“Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah agar para pelaku usaha ekonomi kreatif yang berskala mikro di Kabupaten Manggarai Barat menjadi tangguh dan mandiri dalam pengembangan usahanya serta mampu menghadapi persaingan, sehingga menjadi pelaku UMKM yang naik kelas,” papar Teddy.
Kegiatan ini dilaksanakan selama sehari di Pavilla Hotel Labuan Bajo dan dihadiri oleh 20 pelaku UMKM yang terdiri atas 16 utusan kelompok dari seluruh kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat, dan dua utusan perorangan. Sedangkan yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Perwakilan dari Bank Mandiri dan BRI Cabang Labuan Bajo. (MC Manggarai Barat-Gonsalez)