: Imunisasi dan Terapkan PHBS Kunci Terhindar Penyakit Polio - Foto :Mc.Tabalong
Oleh MC KAB TABALONG, Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:43 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 124
Tanjung,InfoPublik - Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Tabalong, Pebriadin Hapiz mengharapkan agar Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tidak terjadi di Kabupaten Tabalong, pasalnya polio merupakan penyakit yang tidak dapat diobati, namun bisa dicegah dengan melakukan imunisasi polio lengkap dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Rabu (7/8/2024).
Pebriadin Hapiz menuturkanpenyebaran polio menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani.
Pasalnya, polio merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dan virus tersebut nantinya akan merusak sistem saraf pusat tubuh sehingga menyebabkan melemahnya otot dan terjadi kelumpuhan, sulit bernafas atau bahkan kematian.
Virus ini pun dapat masuk ke tubuh melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi feses atau tinja pengidap polio. Selain itu, virus tersebut juga dapat masuk ke tubuh melalui percikan batuk dari pengidap polio.
Pebriadin Hapiz mengatakan saat ini polio belum bisa diobati. Jadi, untuk menghindari terjadinya polio, maka diharapkan kelompok usia yang termasuk rentan penularan polio, yakni usia di bawah lima tahun agar dapat melakukan imunisasi lengkap polio.
Termasuk pemberian PIN Polio yang saat ini tengah diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.
“Kita kategorikan ini sangat berbahaya dan bisa menular utamanya yang tidak memiliki kekebalan sekali seseorang itu terkena polio tak akan pernah bisa disembuhkan. Jadi ini tidak bisa diobati, tidak bisa disembuhkan karena memang tidak ada obatnya yang kita lakukan hanya bisa dicegah dengan imunisasi, selain juga menerapkan pola hidup sehat virus ini masuk dalam tubuh melalui mulut, lewat air atau makanan yang tercemar tinja yang mengandung virus. Virus akan berkembang biak dalam saluran cerna dan menyerang sistem saraf. Polio beresiko besar pada anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk tentunya tidak menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya.
Pebriadin Hapiz menambahkan, agar Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Tabalong tidak terjadi maka diharapkan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun 11 bulan 29 hari untuk mendapatkan PIN Polio tetes yang dilakukan dalam 2 putaran yang bisa didapatkan di puskesmas, posyandu, PAUD, TK, serta SD sederajat.
Pada putaran pertama, PIN Polio dilaksanakan dari tanggal 23 sampai 29 Juli 2024 dan putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 12 Agustus 2024 atau dengan jarak minimal 14 hari setelah pemberian pertama. (MC Tabalong/Nova Arianti/eyv)