- Oleh MC KAB SAMBAS
- Selasa, 19 November 2024 | 16:03 WIB
:
Oleh MC KAB SAMBAS, Selasa, 6 Agustus 2024 | 21:21 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 209
Sambas, InfoPublik – Bupati Sambas, Satono, menegaskan bahwa penyelenggaraan Karnaval Tenun Sambas merupakan bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas terhadap pelestarian budaya lokal, khususnya kain tenun yang menjadi kebanggaan daerah.
Menurut Satono, improvisasi yang dilakukan oleh para desainer telah memberikan dimensi baru pada kain tenun, menjadikannya tidak hanya terbatas pada acara kesenian, tetapi juga berpotensi digunakan dalam berbagai kesempatan lain.
"Ini merupakan bentuk apresiasi Pemkab Sambas terhadap budaya lokal. Kabupaten Sambas adalah daerah yang kaya dengan budaya, termasuk kain tenun yang memiliki potensi luar biasa," ujar Satono saat melepas 34 peserta Karnaval Tenun Sambas tahun 2024 di Jalan Pembangunan Sambas, Desa Dalam Kaum, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, pada Minggu (4/8/2024).
Lebih lanjut, Satono mengungkapkan potensi budaya kain tenun Sambas dapat diekspos lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional, mengingat posisi strategis Sambas sebagai daerah perbatasan.
"Tentu saya berharap potensi-potensi budaya seperti ini terus dikembangkan, sehingga tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga dapat diperkenalkan di tingkat nasional dan internasional," tambahnya.
Satono juga menekankan pentingnya melestarikan kain tenun Sambas yang memiliki nilai sejarah panjang. Kain tenun Sambas telah mendapatkan apresiasi dari UNESCO, yang menegaskan betapa berharganya warisan budaya ini.
"Kain tenun Sambas telah mendapat apresiasi dari UNESCO, menunjukkan bahwa nilai sejarah kain ini sangat tinggi. Saya berharap generasi muda kita dapat terus melestarikan seni budaya kain tenun ini, sehingga sejarahnya tidak terlupakan oleh anak cucu kita di masa depan," imbuh Satono.
Sementara itu, Ketua Dekranasda Sambas, Yunisa, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan seperti Karnaval Tenun Sambas dapat semakin memperkenalkan Kabupaten Sambas di kancah nasional bahkan internasional, terutama dalam hal promosi potensi kain tenun Sambas.
Yunisa juga menekankan pentingnya improvisasi dari para desainer untuk mengembangkan dan mengombinasikan kain tenun khas Sambas dalam berbagai acara seni dan budaya, sehingga kain ini tidak hanya digunakan dalam acara formal saja.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mempromosikan warisan budaya lokal, yaitu tenun Sambas, serta mendorong kreativitas para pengrajin dalam menciptakan karya-karya yang dapat menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," kata Yunisa