PKK Pontianak Dorong Kesadaran Hidup Sehat untuk Cegah Gangguan Pendengaran

: Seminar Skrining Gangguan Dengar pada Bayi, Anak dan Lansia, Jumat (2/8/2024) | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Sabtu, 3 Agustus 2024 | 14:33 WIB - Redaktur: Untung S - 101


Pontianak, InfoPublik – World Health Organization (WHO) memprediksi populasi penderita tuli akan terus meningkat seiring bertambahnya usia. Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pontianak, Anita Ani Sofian, mengatakan bahwa tantangan utama dalam menghadapi masalah itu di Kota Pontianak adalah melakukan pemeriksaan dan pelayanan dengan optimal.

Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang berisiko menurunkan produktivitas. Ia menyampaikan bahwa gangguan tersebut tidak hanya dapat dilihat dari kesulitan bicara, tetapi juga melalui kondisi fisiologis.

“Faktor seperti proses penuaan, kelainan bawaan, paparan suara yang keras dalam jangka panjang, komplikasi penyakit, dan penggunaan obat-obatan dapat mempengaruhi efek samping di telinga,” ucapnya usai membuka acara Seminar Skrining Gangguan Dengar pada Bayi, Anak, dan Lansia, Jumat (2/8/2024).

Anita menekankan peran kadernya dalam memberikan pengetahuan dan membentuk perilaku sehat di masyarakat. Ia mengingatkan kembali bahwa target derajat kesehatan masyarakat Kota Pontianak dapat terwujud melalui peran aktif para Kader PKK.

“Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, penting untuk melakukan promosi kesehatan, menjaga kesehatan indera pendengaran, dan berperilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masalah yang berkaitan dengan pendengaran tidak terjadi,” sambungnya.

Menjaga kesehatan indera pendengaran dan berperilaku sehat merupakan kunci agar gangguan tidak terjadi. Anita juga mengharapkan hasil peningkatan kesehatan yang baik melalui promosi yang dilakukan.

“Harapan saya, hasil dari sosialisasi dan promosi oleh Kader PKK serta Kader Kesehatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,” imbuhnya.

Eni Nuraeni, Ketua Mega Bakti Kesehatan Nasional (MBKN), menambahkan bahwa alat bantu dengar memudahkan komunikasi antara penderita tuli.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Ketua TP PKK Kota Pontianak karena telah membantu seminar awal. Kami minta maaf jika panitia ada kesalahan namun itu semua tidak mengurangi niat menyelenggarakan,” pungkasnya. (kominfo/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB HULU SUNGAI UTARA
  • Sabtu, 23 November 2024 | 17:55 WIB
Peduli Kesehatan Perempuan, TP PKK HSU Galakkan Iva Tes dan Sadanis
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Sabtu, 23 November 2024 | 23:13 WIB
Jelang Nataru, Pj Wako Tegaskan Harga Bahan Pokok di Pontianak Masih Stabil
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 22 November 2024 | 22:53 WIB
Warga Pontianak Timur Antusias Ikuti Sipede, Anak Muda Harus Terlibat Bangun Daerah
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:51 WIB
Pastikan Proyek Strategis Selesai Tepat Waktu, Tim Korsupgah KPK Tinjau Lapangan
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:55 WIB
Revisi RTRW Kota Pontianak Selaraskan Permendagri 52 Tahun 2020
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 20 November 2024 | 22:59 WIB
Rutan Pontianak Sulap Lahan Tidur Jadi Sumber Pangan
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 22 November 2024 | 17:13 WIB
Kondisi Aman Jelang Pilkada, Pj Wako Minta Semua Pihak Sebarkan Pesan Kedamaian
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 22 November 2024 | 17:29 WIB
Pj Wako Pontianak Dorong Peran Laki-Laki Tangani Permasalahan Sosial