: Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Kie Raha 2024. Dok: Yasim Mujair
Oleh MC KOTA TIDORE, Kamis, 4 April 2024 | 15:59 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 159
Ternate, InfoPublik - Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko, memimpin apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Kie Raha 2024, di depan kantor Wali Kota Ternate, Rabu (3/4/2024).
Kegiatan ini juga dihadiri Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Maluku Utara, Kabinda Maluku Utara, Danrem 152 Baabulah, Kajati Maluku Utara, dan Wakapolda Maluku Utara.
Dalam apel tersebut, Midi membacakan amanat Kapolri yang menekankan pentingnya pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2024.
Operasi ini merupakan komitmen sinergisitas TNI-Polri dengan stakeholders terkait untuk mengamankan arus mudik dan perayaan Idul Fitri 1445 H.
“Berdasarkan survei indikator, kepuasan masyarakat atas penyelenggaraan dan penanganan arus mudik tahun 2023 mencapai 89,5%, meningkat 15,7% dari tahun 2022. Presiden Joko Widodo juga menyoroti peningkatan signifikan jumlah pemudik tahun ini, yang diperkirakan mencapai 190 juta orang, meningkat 56% dari tahun sebelumnya” ujarnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, TNI-Polri bersama stakeholders terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan nama sandi “Ketupat 2024”, melibatkan 155.165 personel selama 13 hari.
Operasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan di jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam.
Sebanyak 5.784 pos telah disiapkan dalam operasi tersebut, termasuk pos pengamanan, pelayanan, dan terpadu.
Selain itu, Surat Keputusan Bersama tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 2024/1445 H juga dikeluarkan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas.
Pengamanan tidak hanya berfokus pada lalu lintas, namun juga memperhatikan gangguan kamtibmas, stabilitas harga, dan ketersediaan bahan pokok serta BBM.
Sinergi antara Satgas Pusat, Satgas Daerah, dan stakeholders terkait menjadi kunci utama dalam memastikan keberhasilan pengamanan.
Selain itu, pengamanan juga diperluas ke penyeberangan laut dengan menerapkan sistem delaying untuk menghindari antrian panjang.
Pemerintah juga mendorong pembelian tiket secara online untuk mengurangi kerumunan di pelabuhan penyeberangan.
“Dalam menghadapi situasi yang dinamis, penting untuk memahami karakteristik wilayah seperti titik rawan banjir, longsor, dan gangguan kamtibmas. Skenario-skenario menghadapi potensi gangguan dan situasi kontijensi juga perlu dipersiapkan secara matang,” ungkapnya.
Upaya-upaya tersebut diimbangi dengan strategi komunikasi publik yang baik untuk memastikan masyarakat dapat merencanakan perjalanannya dengan nyaman. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam menjaga keamanan dan keselamatan selama masa mudik dan perayaan Idul Fitri. (Yasim/MC Tidore)