: Direktur RSUD Yowari, Dr. Petronela Risamasu
Oleh MC KAB JAYAPURA, Kamis, 4 April 2024 | 11:05 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 204
Sentani, InfoPublik - Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Kabupaten Jayapura. Berdasarkan data di 2023 TBC berada di urutan ketiga, hal itu disampaikan Direktur RSUD Yowari, Dokter Petronela Risamasu saat diwawancara, Rabu 3 April 2024 di Sentani.
Petronela menjelaskan sampai saat ini pihak RSUD Yowari sudah bekerjasama dengan 22 puskesmas yang ada di kabupaten Jayapura. Pelayanan yang di berikan untuk Pasien TB yang sensitif obat maupun TB resisten obat.
Bila melihat dari angka kasus terduga TB bagaimana suspect dari 2023 ada 877 TB.
"Dari hasil pemeriksaan dan ditemukan hasil positif, maka pihak RSUD Yowari kembalikan kepada pihak puskesmas,, karena TB bukan pengobatan dengan waktu 1-2 hari saja," jelasnya.
Pengobatan TB dibutuhkan waktu paling cepat enam bulan, untuk memudahkan pasien TB dalam proses penyembuhan, maka pihak rumah sakit sudah melakukan kerjasama dengan puskesmas.
"Jadi dari puskesmas terdekat pasien TB bisa melakukan penyembuhan dan tidak harus ke rumah sakit," ujarnya.
Sedangkan dari awal 2024 hingga saat ini terduga TBC sebanyak 168 pasien. Petronela mengungkapkan, edukasi dan kerjasama antara rumah sakit dan puskesmas menyiapkan dokter spesialis paru untuk menangani pasien TB.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura sebagai payung hukum diharapkan dapat melakukan kolaborasi agar penangan TB dapat tertangani dengan baik antara rumah sakit dan puskesmas.
Untuk menekan naiknya TB di kabupaten Jayapura dengan cara temukan dan obati sampai sembuh (TOS). Langkah lain melakukan investigasi kontak erat, karena TB merupakan salah satu penyakit menular. Sehingga kontak erat memiliki potensi yang lebih besar.
"Jika ada yang positif TB setelah melakukan pemeriksaan, maka diobati pasiennya, investigasi kontak eratnya. Paling tidak ada 10 orang kontak erat kita lakukan pemeriksaan," pungkasnya. (MC Kab. Jayapura)