Olah Sampah jadi Pupuk, Poltekkes Ternate Siap Kolaborasi dengan Pemkot

: Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate Ridwan Yamko (Dok.Ist)


Oleh MC KOTA TIDORE, Jumat, 19 April 2024 | 13:43 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 100


Ternate, InfoPublik – Upaya mengatasi permasalahan sampah di Kota Ternate, Maluku Utara, membutuhkan komitmen dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat. Juga, edukasi terkait pemilahan, pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi lebih bernilai tambah.

Direktur Poltekkes Kemenkes Ternate, Ridwan Yamko mengatakan, sampah akan menjadi polemik tak berujung jika tidak dikelola dengan baik. Untuk mengelola sampah, perlu manajemen serius bukan hanya dari pemerintah tapi juga masyarakat. 

"Karena memiliki dampak terhadap masalah penyakit. Jadi secara langsung menimbulkan bau dan pencemaran udara. Jadi ada lalat, kecoa dan sebagainya, dari sampah tersebut sebagai media untuk dipindahkannya variabel-variabel pembawa penyakit," kata Ridwan, Rabu (17/4/2024).

Menurut dia, Poltekkes bisa mendorong kerja sama dengan pemerintah Kota Ternate dalam memanfaatkan bahan-bahan dari sampah untuk dikelola menjadi pupuk kompos.

"Misalnya insang ikan, sisa-sisa buah, bisa Poltekkes ambil bagian untuk (mengolah) itu. Tetapi lagi-lagi kita di pendidikan ini terbatas pada pembiayaan, sementara untuk mengelola membutuhkan biaya," tukasnya.

Dengan demikian, sambung Ridwan, ke depannya pihaknya bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah sehingga sampah-sampah tersebut tidak semuanya dibuang melainkan ada yang didaur ulang sehingga memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

Dia menyampaikan, sampah yang dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) itu hendaknya hanya sampah yang betul-betul tidak bisa dikelola oleh manajemen rumah tangga atau tempat pengelolaan.

"Sampah-sampah sisa buah, kemudian insang ikan sebenarnya bisa diolah menjadi kompos dan dimanfaatkan oleh petani," ungkapnya.

Ridwan menambahkan, masyarakat juga harus terbiasa memilah sampah dan pendidikan kesadaran masyarakat ini juga sangat penting.

"Saya pikir pemerintah bertanggung jawab hal itu untuk menyampaikan ke masyarakat melalui Puskesmas dan kelurahan. Bila perlu melibatkan institusi kesehatan dan peduli lingkungan untuk menyampaikan ke masyarakat bagaimana proses pemilahan sampah," bebernya.

"Kami di Poltekkes ada binaan di daerah Kelurahan Togafo dan sebagainya itu pembinaan daur ulang sampah," pungkas Ridwan. (Nang/MC Tidore)