Kabut Asap di Pontianak: Wali Kota Ani Sofian Minta Sekolah Kurangi Aktivitas Luar Ruang

: Pj Wako memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak | Foto : MC Pontianak


Oleh MC KOTA PONTIANAK, Selasa, 30 Juli 2024 | 05:56 WIB - Redaktur: Untung S - 290


Pontianak, InfoPublik – Kualitas udara di Kota Pontianak mulai diselimuti asap akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Meski di Kota Pontianak tidak terdapat titik api, asap kiriman menyebabkan kualitas udara, terutama saat malam hari, mulai memburuk.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengimbau kepala sekolah dan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas sebagai langkah preventif terhadap dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak keluar pada malam hari karena kondisi asap yang pekat.

“Berdasarkan data, di Kota Pontianak tidak ada titik api, artinya kita mendapat kiriman asap dari daerah lain di Kalbar. Karena itu, untuk sementara waktu, saya minta sekolah mengurangi aktivitas di luar kelas, seperti mata pelajaran olahraga yang fokus membahas teori dulu,” terangnya di Kantor Wali Kota, Senin (29/7/2024).

Ani Sofian menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak belum berencana meliburkan sekolah, sambil melihat perkembangan kondisi cuaca beberapa hari ke depan dan menunggu kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dari hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, rata-rata kualitas udara tergolong sedang.

Sebagai upaya mencegah penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Ani Sofian telah meminta setiap puskesmas untuk berfungsi secara optimal dalam menangani gangguan kesehatan serta mendeteksi sejak dini. Dirinya juga mengimbau warga yang harus beraktivitas di luar rumah agar selalu mengenakan masker.

“Berkaitan dengan asap biasanya ada penyakit saluran pernafasan. Kita minta puskesmas untuk berfungsi secara optimal melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan,” ujarnya.

Merujuk data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalbar melalui laman website kalbarprov.bmkg.go.id, sudah 16 hari tidak terjadi hujan di Kota Pontianak. Hal itu menyebabkan bertambahnya titik api setiap hari dan meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Namun, BMKG Kalbar juga memprediksi akan terjadi hujan pada hari Selasa (30/7) dan berlangsung selama satu pekan ke depan. Ani Sofian berharap ketika hujan nanti, masyarakat tetap berada di dalam rumah.

“Mudah-mudahan segera hujan sesuai prakiraan dan meredam api akibat karhutla. Fokus kita setelahnya adalah pencegahan karhutla,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:08 WIB
Pemkot Pontianak Tingkatkan Iklim Investasi melalui Kolaborasi Lintas Sektoral
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:05 WIB
Pemkot Pontianak Komitmen Mengentaskan Kawasan Kumuh di Tepian Sungai Kapuas
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Jumat, 1 November 2024 | 08:02 WIB
Jaga Stabilitas Harga Pangan, Pemkot Pontianak Rencanakan Gelar Operasi Pasar
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 31 Oktober 2024 | 10:36 WIB
Pemkot Pontianak dan Indomaret Salurkan 325 Paket Nutrisi untuk Batita Stunting
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:16 WIB
Lebih dari 200 Peserta Ikuti Lomba Budaya Saprahan di Rumah Melayu Pontianak
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:13 WIB
Dinas Pendidikan Pontianak Gelar Porseni PAUD untuk Kembangkan Kreativitas Anak
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Rabu, 30 Oktober 2024 | 20:11 WIB
Pemkot Pontianak Galakkan Penanaman Lidah Buaya untuk Petani Lokal