Pemkot Tidore Kepulauan Intensifkan Upaya Penurunan Stunting untuk Capai Zero Stunting

: Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo, memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan Tahun 2024 di ruang rapat Sekda. Foto: G. Juna


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 30 Juli 2024 | 14:22 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 146


Tidore Kepulauan, InfoPublik - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, terus mengintensifkan upaya percepatan penurunan stunting melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Harapannya adalah mencapai zero stunting di wilayah ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan, Ismail Dukomalamo, saat memimpin rapat koordinasi di ruang rapat Sekda pada Senin (29/7/2024).

Ismail menyatakan bahwa stunting merupakan isu nasional yang harus ditangani dengan serius oleh pemerintah daerah.

"Kami berharap OPD terkait yang menjadi koordinator bidang dalam penanganan stunting dapat terus bekerja membantu TPPS dalam mengintervensi masyarakat, karena stunting adalah masalah nasional yang perlu kita tuntaskan bersama," ujar Ismail.

Ismail juga menekankan pentingnya keterlibatan semua OPD teknis dalam penanganan stunting. "Setiap rapat koordinasi harus menunjukkan progres, baik terkait angka stunting di Kota Tidore Kepulauan maupun kendala yang ditemukan di lapangan untuk bisa didiskusikan bersama," tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, PP, dan PA Kota Tidore, Sukma Albanjar, menambahkan, stunting adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak.

"Anak-anak bangsa harus cerdas, sehat, dan memiliki gizi yang cukup untuk belajar dan berkarya," kata Hj Sukma.

Menurut survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2024, angka stunting di Kota Tidore Kepulauan adalah 22,3%, sedangkan data EPPGBM pada awal tahun 2024 menunjukkan 342 balita atau 5,9% menderita stunting.

"Pada bulan Juni, seluruh Indonesia mengadakan penimbangan ulang serentak, dan hasilnya menunjukkan adanya 342 balita stunting dari 7063 balita atau 4,9%," jelas Hj Sukma.

Kota Tidore Kepulauan juga telah melakukan intervensi aksi konvergensi untuk mencegah stunting pada sasaran prioritas.

TPPS memiliki kelurahan/desa lokus stunting, yang pada tahun 2021 terdapat 26 desa/kelurahan, tahun 2022 sebanyak 22 desa/kelurahan, dan terjadi penurunan pada tahun 2023 dan 2024 menjadi 12 desa/kelurahan. Pada tahun 2025, diperkirakan akan ditetapkan 10 desa/kelurahan sebagai lokus stunting.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berharap dapat segera menuntaskan masalah stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak di wilayah tersebut. (Uyun/MC Tidore)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:03 WIB
Kemenkumham Apresiasi Pj Ketua TP PKK: Kekayaan Intelektual untuk Kemajuan Kalbar
  • Oleh MC KOTA TIDORE
  • Senin, 25 November 2024 | 20:02 WIB
Kelangkaan BBM di Pelabuhan Semut Ternate Ganggu Transportasi Laut ke Sofifi