- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Minggu, 24 November 2024 | 03:27 WIB
: Focus Group Discussion (FGD) dan Pengukuhan Pengurus FKDM Periode 2024-2028, di Hotel Ibis, Rabu (24/7/2024) | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Kamis, 25 Juli 2024 | 09:57 WIB - Redaktur: Untung S - 267
Pontianak, InfoPublik – Kepengurusan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Pontianak Periode 2024-2028 resmi dikukuhkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, yang diwakili oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Iwan Amriyadi. Pengukuhan berlangsung dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Pengukuhan Pengurus FKDM di Hotel Ibis pada Rabu (24/7/2024).
Iwan Amriyadi berpesan kepada para pengurus FKDM untuk berperan aktif dalam mengantisipasi dan memberikan pemahaman mengenai potensi gesekan di masyarakat. Menurutnya, dengan pemahaman yang baik tentang isu-isu yang dapat memicu konflik, potensi terjadinya gesekan dapat diminimalkan.
“Saya harap FKDM dapat memberikan masukan dan saran untuk mencegah pemikiran yang bersifat radikal atau bertentangan dengan prinsip-prinsip pemerintahan. Dengan adanya FKDM, diharapkan masyarakat bisa lebih sadar akan potensi konflik dan langkah-langkah preventif,” jelas Iwan.
Iwan juga percaya bahwa FKDM akan menjadi wadah yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Para pengurus FKDM, yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat berpengaruh, diharapkan dapat menjadi contoh dalam menjaga kesatuan dan kerukunan di Kota Pontianak.
“Saudara-saudara pengurus FKDM, saya yakin dapat menjalankan amanah ini dengan baik. Meskipun Kota Pontianak saat ini relatif kondusif, kita harus tetap waspada. Forum ini akan membantu pimpinan daerah dalam mengambil keputusan dan kebijakan demi kepentingan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pontianak, Ahmad Hasyim, menekankan pentingnya FKDM sebagai elemen masyarakat yang membantu mendeteksi potensi ancaman. Mengingat Kota Pontianak adalah kota multikultural, FKDM diharapkan dapat mengantisipasi berbagai ancaman terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“FKDM adalah forum yang dibentuk masyarakat dengan fasilitasi pemerintah, berisi tokoh masyarakat kompeten dan peduli. Forum ini bertujuan mendeteksi dan mengantisipasi potensi konflik sebelum berkembang menjadi masalah,” tegas Hasyim.
Kepengurusan FKDM terdiri dari delapan orang yang berasal dari berbagai elemen tokoh masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh adat, dan lainnya, termasuk perwakilan dari etnis Dayak, Tionghoa, Melayu, Batak, dan lainnya. Tahun ini, FKDM akan fokus pada menyukseskan Pilkada yang damai. Hasyim berharap FKDM dapat memperhatikan potensi ancaman terkait Pilkada dan bekerja sama dengan pemerintah serta masyarakat di tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Forum ini akan berkoordinasi dengan berbagai instansi penyelenggara Pilkada, seperti KPU, Bawaslu, Kepolisian, dan Kodim. Kami berharap FKDM dapat mendeteksi dini kerawanan di setiap tahapan Pilkada, seperti pencoklitan, pendaftaran, dan lainnya,” jelas Hasyim.
FKDM juga akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Pontianak untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Hasyim berharap rekomendasi dari FKDM dapat menjadi bahan pertimbangan yang penting dalam pencegahan dan pendeteksian dini persoalan-persoalan yang mungkin timbul di Kota Pontianak.
“Dengan adanya FKDM, kami berharap dapat melakukan pendeteksian dini dan pencegahan terhadap potensi kerawanan. Ini akan membantu pemerintah dalam mengambil keputusan berdasarkan rekomendasi yang diberikan forum ini,” pungkasnya. (kominfo/Gema Mahardhika)