- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Jumat, 8 November 2024 | 10:39 WIB
: Pengurus dan Anggota GOW Kota Mojokerto. Sumber Foto: Diskominfo Kota Mojokerto
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 23 Juli 2024 | 02:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 196
Surabaya, InfoPublik- Sinergi perempuan Kota Mojokerto dalam Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Mojokerto terbukti berkontribusi dalam menurunkan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kota Mojokerto.
“Tren kesenjangan gender di Kota Mojokerto terus menurun. Artinya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan tidak terlalu jauh. Ini membuktikan kesuksesan peran GOW dalam upaya kesetaraan gender di Kota Mojokerto,” Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Mojokerto, Choirul Anwar.
Mengutip laman Pemerintah Kota Mojokerto, Senin (22/7/2024), berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IKG Kota Mojokerto di 2021 sebesar 0,170. Angka tersebut terus mengalami penurunan, di tahun 2022 menjadi 0,156. Capaian tersebut mengantarkan Kota Mojokerto sebagai salah satu daerah di Jawa Timur dengan IKG paling rendah.
Terakhir, IKG Kota Mojokerto di 2023 mencapai 0,119. Capaian dari tahun ke tahun menunjukkan tren penurunan, yang merupakan hal positif. Sehingga, Choirul Anwar pun berharap GOW dapat terus bersinergi dengan pemkot dan semakin berdampak.
GOW sebagai wadah yang menaungi 34 organisasi perempuan, tentu punya peran besar. Harapannya, semoga kolaborasi antar organisasi perempuan dan pemerintah bisa meningkat dan lebih baik. Sehingga peran perempuan dalam pembangunan di Kota Mojokerto makin signifikan,” tambah sosok yang akrab disapa Anwar ini.
Lebih lanjut, Anwar juga memaparkan Komponen dalam perhitungan IKG. Terdapat lima komponen, yaitu (1) Proporsi Perempuan Pernah Kawin 15-49 tahun yang Pernah Melahirkan Anak Lahir Hidup dalam 2 Tahun Terakhir Tidak di Fasilitas Kesehatan, (2) Proporsi Perempuan Pernah Kawin 15-49 tahun yang Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Pertama Kali Berumur Kurang dari 20 tahun. Berikutnya, (3) Persentase Perempuan di legislatif, (4) Persentase penduduk usia 25 Tahun keatas dengan pendidikan SMA ke atas, serta (5) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Sementara itu, GOW dinilai telah terlibat aktif dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kota Mojokerto melalui beragam kegiatan dan program kerja. Seperti para pengurus dan anggota GOW mendapat pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit, mulai dari memahami jenis kulit dan tahapan perawatan kulit.
Selain itu, seminar hukum, kesehatan dan penurunan stunting, donor darah, edukasi pencegahan bullying, dan masih banyak lagi. Setiap pemahaman dan manfaat yang didapat dari forum-forum tersebut tidak hanya berdampak positif bagi pribadi tapi juga masyarakat luas.
“Semoga dari kegiatan-kegiatan yang selama ini rutin dilakukan, tidak hanya sekadar memperoleh pengetahuan, tapi kemudian perlu diterapkan. Lebih lanjut, tidak hanya untuk pribadi kita, tapi juga untuk lingkungan kita. Sehingga nilai kebermanfaatannya bisa semakin meluas,” pungkas Anwar. (MC prrov Jatim /hjr-idc/eyv)